Tips Menjaga Kesehatan Jiwa Selama Pandemi Covid-19

0
Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, Lahargo Kembaren. (Suarakarya.co.id/ist)

JAKARTA (Suara Karya): Di tengah pandemi corona virus disease (covid-19), pentingnya menjaga kesehatan fisik dan jiwa. Berikut sejumlah tips yang ditawarkan anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, Lahargo Kembaren, agar jiwa tetap sehat selama pandemi covid-19.

Bertempat di Media Center Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19, Gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Jumat (1/5/20), Lahargo menyebutkan, upaya pertama yang harus dilakukan masyarakat adalah membatasi informasi terkait covid-19 yang berlebihan.

“Apalagi jika informasi itu belum diketahui kebenarannya. Bila ditanggapi berlebihan, kondisi itu dapat memicu terjadinya kecemasan,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Lahargo, sejak hari ini batasi menonton, membaca atau mendengar informasi yang beredar baik melalui media massa atau media sosial. Mengambil jarak sejenak dari informasi yang berlebihan merupakan tindakan yang tepat.

Lahargo menambahkan, masyarakat juga harus pandai memilah-milah informasi yang diperoleh dengan cara hanya membaca pada media dari sumber terpercaya. Hindari informasi dari sumber yang tidak dipercaya keakuratannya. Karena membaca informasi yang keliru akan berdampak pada kesehatan jiwa.

“Bila merasa stres atau perasaan yang tidak nyaman segera berkonsultasi ke profesional kesehatan jiwa, seperti psikiater, psikolog, konselor dan lainnya untuk mendapatkan pertolongan cepat dan tepat,” katanya.

Selain itu, lanjut Lahargo, seseorang dapat mengatasi masalah kesehatan jiwa dengan melakukan teknik relaksasi dengan cara menarik napas secara dalam lalu menghembuskan keluar secara perlahan. Upaya tersebut dapat mengurangi perasaan tidak nyaman.

“Jika kondisinya tidak hilang juga dengan relaksasi, seseorang dapat menghubungi layanan swaperiksa masalah psikologis yang dikelola Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia. Konsultasi itu dilakukan secara online,” ucap Lahargo seraya menyebut laman yang bisa diakses yaitu www.pdskji.org.

Lahargo menyatakan, layanan swaperiksa itu hingga kini telah diakses oleh 1.522 orang. Tiga masalah psikologis yang paling sering dialami adalah kondisi cemas, depresi dan trauma psikologis.

“Dari 1.522 kasus yang masuk layanan swaperiksa, ada 63 persen dari mereka mengalami kecemasan dan 66 persen mengalami depresi,” tuturnya.

Lahargo juga berpesan tentang pentingnya memperhatikan kesehatan jiwa pada anak dan remaja di lingkup keluarga. Disarankan, kelompok umur anak dan remaja untuk selalu terhubung dengan teman sebaya maupun saudara.

“Ciptakan suasana yang aman dan nyaman untuk anak dan remaja. Ajak mereka untuk melakukan aktivitas yang produktif. Jangan biarkan anak terlihat duduk bengong sendirian,” ujarnya. (Tri Wahyuni)