KOTA BEKASI (Suara Karya): Kaum milenial sebagai generasi penerus bangsa sudah sepatutnya menjadi prioritas dalam pembangunan bangsa. Karena itu perlu prioritas terhadap generasi muda ini, beri mereka ruang kreativitas agar kegiatannya positif sekaligus menjadikan hal ini sebagai langkah dalam melakukan pencegahan terhadap tindak kriminal antar remaja seperti masih terjadi hingga menimbulkan korban nyawa sia-sia.
Tokoh muda yang juga Bacaleg DPR RI Kota Bekasi Kota Depok Nofel Saleh Hilabi mengingatkan agar generasi muda jangan mudah terpicu darah muda untuk mencari identitas dengan melakukan kekerasan yang merupakan langkah yang justeru membawa kerugian jiwa dan raga.
“Berikan ruang kreativitas bagi mereka. Cari identitas diri tanpa kekerasan,” ungkap Nofel Saleh Hilabi singkat padat menyikapi tawuran pelajar yang sering terjadi antar siswa di wilayah ibukota dan Kota Bekasi khususnya melalui akun twitternya, baru-baru ini.
Ia menyatakan prihatin sekali terhadap generasi muda yang melakukan tawuran atau tindak kriminalitas, yang tidak saja menimbulkan kerugian material namun kehilangan nyawa yang tidak tergantikan. Karena itu, perhatian terhadap mereka perlu menjadi prioritas yang dapat dilakukan secara bersama untuk pencegahan agar tidak lagi terjadi dan sebaliknya mereka menjadi generasi positif bila ada ruang bagi kreativitas remaja baik itu olah raga, eknomi kreatif, kegiatan sosial dan keagamaan dan sebagainya.
Seperti dalam kunjungannya ke Kota Bekasi, Jawa Barat pada dua hari lalu, Bacaleg Partai Golkar ini mengajak semua pihak bersatu dalam melakukan pencegahan terhadap kenakalan remaja di kota penyangga bagian timur ibukota.
“Jadikan perhatian terhadap generasi muda sebagai prioritas,” tandas Nofel yang hari ini juga Kembali bertemu pendukungnya di Kota Bekasi.
Seperti diketahui, selama 10 bulan terakhir 2022 pihak Kepolisian Wilayah Kota Bekasi mencatat tujuh remaja tewas dalam tawuran dan sangat disayangkan karena korbannya semua pelajar.
Mereka, para pelajar menurut tokoh muda Nofel Hilabi yang juga pengusaha muda, seharusnya menatap masa depan dengan mengedepankan identitas diri bukan melalui kekerasan.
Tawuran sebagai sisi negatif yang dipandang anak muda sebagai ajang mencari identitas dengan pamer kekuatan, adalah salah kaprah dan merusak generasi muda. Seorang pemenang, ucap Nofel sebenarnya adalah orang yang mengenali diri dan potensial dirinya untuk menjadi keterampilannya untuk suatu tujuan.
“Seorang pemenang adalah seseorang yang mengenali bawaannya, mengembangkannya menjadi keterampilan, dan kemudiaan menggunakan keterampilan itu untuk mencapai tujuannya,” ucap Nofel. Sehingga kekerasan bukan solusi tapi adalah kehancuran.
Karena itu, pria atletis yang disapa Bang Nofel ini mengutuk tawuran remaja seperti di Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat dan harus dicegah secara bersama melibatkan pihak-pihak.
“Diperlukan peran bersama orang tua, guru dan penegak hukum untuk mencegahnya,” ucapnya padat berisi.
Atas tawuran remaja yang sering terjadi hingga memakan korban jiwa, dia merasa prihatin sekali dan berkomitmen menghilangkan tradisi ini dan memberi perhatian khusus pada generasi muda tersebut. (dra)