
JAKARTA (Suara Karya): Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya meluncurkan Program Beasiswa sebesar Rp30 miliar bagi calon mahasiswa baru yang akan kuliah tahun ini, maupun mahasiswa aktif yang keluarganya terdampak pandemi covid-19.
“Beasiswa ini merupakan kepedulian kampus atas kondisi ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi.
Dunia pendidikan kita tidak boleh kehilangan generasi muda yang cerdas,” kata Rektor Unika Atma Jaya, Agustinus Prasetyantoko dalam acara peluncuran beasiswa tersebut di kampus Semanggi, Jakarta, Selasa (10/5/22).
Kepedulian Atma Jaya itu sejalan dengan semangat Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara yang bercita-cita untuk kemajuan pendidikan nasional, sekaligus bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis Unika Atma Jaya ke-62 yang jatuh pada 1 Juni 2022.
Prasetyantoko menjelaskan, pemberian beasiswa sebenarnya bukan hal baru bagi Unika Atma Jaya. Pada 2021 lalu, kampus telah menggelontorkan dana hingga Rp15 miliar untuk beasiswa secara nasional.
“Dalam 3 tahun terakhir, Unika Atma Jaya memberi beasiswa berupa gratis SPP hingga biaya kuliah selama 4 tahun untuk semua program studi di Fakultas Pendidikan dan Bahasa,” tutur Prasetyantoko yang pada kesempatan itu didampingi Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Kerjasama Yohanes Eko Adi Prasetyanto.
Perluasan pendidikan yang dilakukan pemerintah, menurut Prasetyantoko, perlu didukung secara maksimal. Hal itu sejalan dengan cita-cita pendiri Atma Jaya yakni, Frans Seda dalam pesannya, “Orang boleh tidak kuliah di Atma Jaya karena tidak mampu secara intelektual, tetapi tidak boleh karena tidak mampu secara finansial!”.
Program beasiswa yang tersedia di Unika Atma jaya meliputi, Atma Peduli, Atma Peduli Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK), Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Beasiswa Adaro, serta Beasiswa Timor Leste bagi siswa siswi SMA/SMK dari Timor Leste.
Kepala Kantor Beasiswa Fransisca Indah Tri Utami menjelaskan, dana beasiswa yang dialokasikan Unika Atma Jaya sejak 2011 sebesar Rp6 miliar, hingga jumlahnya bertambah dari tahun ke tahun. Pada 2021, dana beasiswa yang dikeluarkan mencapai Rp15 miliar dan kini sebesar Rp30 miliar.
“Dari Rp30 miliar tersebut, ada sekitar Rp27 miliar dari dana internal kampus, Rp3 miliar dari sumbangan dari berbagai sumber,” ujarnya.
Ditanya soal jumlah penerima, Fransisca belum dapat menyebut angkanya. Karena pemberian beasiswa menyesuaikan kebutuhan mahasiswanya. Pada 2021 lalu, jumlahnya mencapai 1.700 orang. Beasiswa akan diberikan hingga 8 semester atau penerima menyatakan mundur karena ekonomi keluarganya sudah membaik.
“Program beasiswa ini memiliki bermacam skema. Tetapi yang pasti, tahun ini ada 157 mahasiswa yang akan ditanggung penuh. Sisanya akan diberikan sesuai kebutuhan, ada yang dibebaskan SPP, ada potongan 50 persen untuk BKP dan BKS dan ada beasiswa yang ditanggung Unika Atma Jaya dan sumber dari luar,” katanya.
Disinggung apakah ada prodi khusus untuk program beasiswa, Fransisca menyatakan, tidak ada. Beasiswa teesebut bisa diperoleh mahasiswa dari berbagai prodi. “Unika Atma Jaya memiliki 21 program studi. Jumlah penerima beasiswa beragam pada 20 program studi,” ucapnya.
Ditambahkan, proses seleksi dilakukan saat pendaftaran penerima mahasiswa baru. Jadi sejak awal diketahui dengan pasti, mereka bisa kuliah di Unika Atma Jaya lewat jalur beasiswa.
“Karena banyak anak-anak pintar dari keluarga kurang mampu yang ingin masuk Atma Jaya tapi tidak berani mendaftar. Lewat jalur khusus ini, mereka jadi lebih percaya diri karena tidak perlu bingung soal biaya, jika lolos seleksi,” kata Fransisca menandaskan. (Tri Wahyuni)