JAKARTA (Suara Karya): Universitas Pertamina (UPER) berhasil menembus rangking 60 besar perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik di Indonesia versi Webometrics. Posisi itu meningkat dibanding tahun lalu dari rangking 93 ke 56.
“Peningkatan rangking itu berkat sejumlah pemutakhiran data dan perbaikan internal, antara lain perbaikan peralatan laboratorium, digitalisasi perkuliahan, dan peremajaan gedung kampus,” kata Rektor UPER, Prof IGN Wiratmaja Puja dalam siaran pers, Jumat (2/9/22).
Sebagai informasi, Webometrics adalah sistem pemeringkatan perguruan tinggi yang dinilai dari jumlah sitasi penelitian ilmiah, jumlah publikasi riset dan dampak dari publikasi web.
Ditambahkan, UPER juga sedang mengejar pendirian 11 pusat kajian atau ‘center of excellence’ bersama industri dan pemerintah. Keberadaan pusat kajian menjadi penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sekaligus memberi kontribusi kepada negara dan masyarakat.
Terkait digitalisasi perkuliahan, Prof Wirat menjelaskan, pihaknya telah mengintegrasikan sejumlah program kerja, sistem, dan layanan secara digital. Upaya itu, membawa UPER menduduki posisi Top 5 kampus unggulan dalam kecerdasan kampus. Selain kesiapan transformasi digital versi Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC).
Reputasi kampus, menurut hasil kajian lembaga riset dan konsultan Eduventures, menjadi salah satu pertimbangan siswa dalam memilih perguruan tinggi. Kajian itu selaras dengan data konsultan edukasi global, Hobsons yang menyebutkan, 44 persen mahasiswa dari 65 universitas di dunia memilih perguruan tinggi dengan rangking nasional maupun global.
“Pada penilaian produktivitas mahasiswa versi Kemdikbudristek, UPER berhasil naik peringkat 35 di Pemeringkatan Kemahasiswaan Nasional 2021. Aspek penilaian utama pemeringkatan itu terkait manajemen institusi, prestasi mahasiswa bidang kokurikuler dan ekstrakurikuler, dan pelaksanaan MBKM,” katanya.
UPER juga melakukan penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri, megundang pakar untuk menjadi pengajar, mewajibkan program magang, serta memberi pelatihan dan sertifikasi untuk membekali kemampuan praktis kepada para mahasiswa.
Presiden Direktur Pertamina Foundation selaku badan penyelenggara Universitas Pertamina, Agus Mashud S Asngari, mengapresiasi capaian UPER tersebut. “Dukungan ekosistem Pertamina terus kami optimalkan untuk mengakselerasi universitas lewat bantuan beasiswa dan akses ke ekosistem Pertamina,” ujar Agus.
Berbagai prestasi yang berdampak positif kepada alumni Universitas Pertamina, yaitu 92,7 persen lulusan UPER lebih cepat bekerja, berwirausaha, maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dalam wakty tunggu maksimal 6 bulan.
Dalam kesempatan terpisah, alumni Program Studi Ilmu Komputer Tahun 2020 yang juga penerima beasiswa UPER, Alzahid Muhasabah mengungkapkan, pihaknya selalu termotivasi untuk menjaga prestasi akademik.
“Dan yang tak kalah penting akses mahasiswa untuk ikut kompetisi baik tingkat nasional maupun internasional. Hal itu membantu semangat kompetisi setelah lulus,” ujar pria yang kini berkarir di Tokopedia sebagai ‘software engineer in engineering productivity’. (Tri Wahyuni)