JAKARTA (Suara Karya): Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mulai menggelar uji coba Perkuliahan Tatap Muka (PTM) secara terbatas. Uji coba dilakukan pada mahasiswa angkatan 2020/2021 di tiga fakultas, yaitu hukum, kedokteran dan keolahragaan.
“Mahasiswa yang hadir dalam uji coba ini sudah mendapat izin dari orangtua dan menjalani tes antigen,” kata Rektor UNS, Jamal Wiwoho saat meninjau langsung pelaksanaan uji coba PTM terbatas di kampus UNS Solo Jawa Tengah, Rabu (7/4/2021).
Dalam kesempatan itu, mantan Inspektur Jenderal (Irjen) Kemdikbud itu memeriksa langsung penerapan protokol kesehatan bagi mahasiswa dan dosen sebelum masuk ruang kuliah dan selama pelaksanaan PTM dalam ruangan.
“Kebijakan uji coba PTM terbatas ini dilakukan karena 2 hal, yaitu bersyarat dan bertahap,” kata Jamal dalam laman resmi UNS di uns.ac.id.
Bersyarat artinya harus mendapat izin dari Satgas Covid-19 Pemerintah Kota Solo dan mahasiswa mendapat izin dari orangtuanya. Sebagai pelengkap, mahasiswa dinyatakan negatif covid-19 lewat tes cepat antigen.
Sedangkan bertahap artinya membagi sesi masuk PTM bagi mahasiswa. Untuk tahap uji coba ini, UNS hanya memberi kesempatan PTM bagi mahasiswa angkatan 2020/2021.
“Jika dikemudian hari laju pertambahan kasus covid-19 menurun dan laju vaksinasi meningkat, maka UNS akan mulai membuka PTM bagi mahasiswa semester atas,” ucapnya.
Ditambahkan, pihaknya juga meminta agar prokes tetap dijalankan seperti memakai masker selama berada di kampus, menjaga jarak dan mencuci tangan sebelum masuk. Kuliah juga diukur suhu tubuh. Bangku dan meja dalam ruangan diatur jaraknya sesuai prokes.
Di Fakultas Hukum, jumlah mahasiswa yang ikut uji coba ada 29 orang yang dibagi dalam 2 kelas, yaitu 15 orang pada kelas pertama dan 14 orang pada kelas kedua. Di Fakultas kedokteran ada 41 mahasiswa yang ikut uji coba.
Didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Ahmad Yunus dan Dekan FK UNS, Reviono, Rektor berdialog dengan mahasiswa FK UNS seputar pelaksanaan PTM terbatas di minggu pertama. Selain rencana vaksinasi bagi dosen dan mahasiswa.
“Saya senang melihat mahasiswa yang sudah rindu masuk kampus. Pastikan para mahasiswa yang datang ke kampus dalam keadaan sehat. Kami belum dapat mengundang seluruh mahasiswa UNS yang jumlahnya hampir 40.000 orang,” tuturnya.
Di hadapan mahasiswa yang hadir, Jamal Wiwoho juga menyatakan jika UNS sudah mengajukan permintaan agar seluruh pimpinan universitas dan dosen divaksinasi covid-19. Namun, akibat keterbatasan vaksin, maka belum semua dosen UNS mendapat vaksinasi.
“Beberapa hari yang lalu sudah ada 450 dosen dan staf di kampus yang dapat vaksinasi. Diutamakan mereka yang berusia 60 tahun keatas,” kata Rektor menandaskan. (Tri Wahyuni)