JAKARTA (Suara Karya): Siapa bilang lulusan lembaga kursus gak bisa menghasilkan uang atau cuan. Asal pandai melihat peluang, keterampilan yang diajarkan kursua juga bisa menjadi profesi yang menjanjikan.
Salah satu keterampilan dari lembaga kursus adalah bidang makeup artist (MUA). Profesi tersebut menawarkan peluang yang sangat besar, seiring berkembangnya industri kosmetik dan teknik merias di Tanah Air.
Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat), Ditjen Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) menggelar Bincang Kursus ‘Sukses Jadi MUA Gara-gara Kursus’ secara daring, Jumat (1/9/23).
Hadir sebagai narasumber adalah alumni kursus tata rias pengantin yang sukses menjadi MUA pengantin di daerahnya, yaitu Maulana Yusuf Al Muzaki dan Putri Citra Pratiwi.
Dirjen Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati dalam sambutannya mengaku bangga karena lulusan lembaga kursus dan pelatihan (LKP) berhasil menjadi MUA yang sukses, andal dan populer.
Ia pun menyebutkan, profesi MUA dan pengusaha salon saat ini menjadi profesi yang menjanjikan, terutama oleh kalangan muda.
“Tugas kami memastikan pembelajaran di kursus memberi bekal bagi lulusannya agar mampu bersaing di kehidupan. Seperti menjadi MUA profesional atau pengusaha salon yang ikut trend global, tapi tetap mempertahankan budaya luhur Indonesia,” tuturnya.
Kiki berharap keberhasilan lulusan kursus disebarluaskan untuk memotivasi masyarakat agar fokus mengembangkan potensi diri.
Data penerima bantuan Direktorat Kursus dan Pelatihan selama tahun 2022, di bidang keterampilan Tata Kecantikan Rambut tercatat ada 2.586 peserta didik dan Tata Rias Pengantin tercatat memiliki 6.802 peserta didik.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto menyebutkan, anak muda memiliki peluang lebih besar untuk memiliki pekerjaan dan profesi pada bidang yang disukai.
“Kami gembira peminat kursus semakin hari semakin besar, terutama kursus tata rias kecantikan, ujarnya.
Wartanto menjelaskan, program Ditsuslat mendukung peserta didik untuk mengembangkan kompetensi. Hal itu penting untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM).
“MUA menjadi profesi yang laris manis, karena setiap riasan itu berbeda-beda. Riasan untuk pernikahan berbeda wisuda atau karnaval. Itulah kenapa banyak orang tertarik menjadi MUA,” ujarnya.
Menurut Direktur Wartanto, industri memiliki peran yang besar untuk pengembangan kompetensi siswa peserta kursus bidang tata rias.
Seperti dikemukakan Relation Manager PT Vitapharm (Viva Cosmetic), Indah Agustiawati. Katanya, seriap orang bisa menjadi MUA asalkan memiliki kompetensi di bidang tata rias. Karena itu pentingnya MUA mengikuti uji kompetensi, karena dunia rias pun mengikuti trend.
“Viva Cosmetics ikut membantu perkembangan kursus MUA di berbagai lembaga kursus dan pelatihan (LKP),” tuturnya.
Ketua Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Tata Rias Pengantin, RA Kanas Kosasih Koesoemadinata dalam kesempatan yang sama mengatakan, sertifikasi kompetensi menjadi penting bagi lulusan kursus tata rias pengantin untuk menunjang kepercayaan masyarakat.
Sementara itu, Putri Citra Pratiwi mengatakan, praktik baik kursus MUA telah mengubah jalan hidupnya. “Saat ini saya memiliki bisnis wedding dengan omzet hingga ratusan juta rupiah dalam satu bulan,” kata Putri yang awalnya hanya ibu rumah tangga.
Berkat program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) tahun 2019, Putri mengasah minat dan bakat meriasnya di LKP Rifa Cimahi, Jawa Barat. Ia mengambil bidang keterampilan tata rias pengantin.
Putri merupakan sosok ‘from zero to hero’ karena keterbatasan dana yang ia miliki, namun berhasil berkembang kompetensinya. Putri juga memiliki galeri bernama Xavier Wedding.
Sementara itu, Maulana Yusuf Al Muzaki, alumni LKP Andini, Jombang adalah peserta program PKW tahun 2019. Ia tidak hanya sukses menjadi MUA profesional di Jombang saja, tetapi hingga seluruh Jawa Timur.
Pemilik Maulana Makeup Wedding Gallery itu terbilang gemilang. Ia pernah menjuarai kompetisi Makeup East Java mengalahkan peserta lain dari seluruh Jawa Timur.
Maulana kini menjadi narasumber ahli MUA di berbagai kota di Indonesia. Ia memiliki 112 ribu pengikut di Instagram, 1,2 juta pengikut di TikTok, dan salah satu kontennya saat merias menembus 23 juta viewers.
Maulana dan Putri adalah dua dari ribuan lulusan kursus tata rias pengantin yang telah menerapkan ilmu dengan baik. Dimulai dari kursus, Maulana dan Putri berhasil mengubah hidupnya. (Tri Wahyuni)