
JAKARTA (Suara Karya): Kasus positif virus corona disease (covid-19) di Indonesia hingga kini belum terjadi trend penurunan kasus yang signifikan. Hari ini angkanya masih terbilang tinggi, yaitu 1.282 kasus, dari 75.699 menjadi 76.981 kasus. Untuk pasien meninggal, secara keseluruhan tercatat 3.656 orang atau bertambah 50 orang.
Kondisi serupa juga terjadi di dunia. Kasus positif covid-19 hingga kini juga belum surut. Total pasien positif sebanyak 12.910.357 kasus. Dengan demikian, ada kenaikan 188.579 kasus dibanding sebelumnya.
Tentang ODP (Orang Dalam Pemantauan) hari ini terjadi penurunan sedikit, yaitu 982 kasus, dari 34.486 menjadi 33.504 kasus. Sedangkan kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) terjadi penurunan juga sebanyak 76 kasus, dari 14.515 menjadi 13.439 kasus.
Dijelaskan, orang berstatus ODP belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan PDP adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. PDP sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.
“Kasus baru pasien positif covid-19 hari ini meski ada penurunan, tetapi angkanya masih tinggi, jumlahnya mencapai 1.282 kasus. Kasus tertinggi dilaporkan terjadi di DKI Jakarta sebanyak 280 kasus ,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Senin (13/7/20).
Dijelaskan, kenaikan kasus baru covid-19 tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa daerah memiliki kasus penambahan dengan jumlah sangat tinggi, tetapi ada beberapa daerah yang tidak ada satu pun penambahan kasus positifnya.
“Hari ini ada 5 provinsi yang melaporkan kasus positifnya cukup tinggi, yaitu DKI Jakatta 280 kasus, Jawa Timur 219 kasus, Sulawesi Selatan 124 kasus, Jawa Tengah 100 kasus dan Papua 98 kasus,” ujarnya.
Sementara itu, data 6 provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif hingga hari ini tercatat, yaitu Jawa Timur 16.877 kasus, DKI Jakarta 14.797 kasus, Sulawesi Selatan 7.097 kasus, Jawa Tengah 5.573 kasus, Jawa Barat 5.160 kasus dan Kalimantan Selatan 4.218 kasus.
Gugus Tugas Nasional merinci akumulasi data positif covid-19 lainnya di Indonesia yaitu Aceh tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 106 kasus, Bali naik sebanyak 62 menjadi 2.257 kasus, Banten naik 7 menjadi 1.600 kasus, Bangka Belitung tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 172 kasus, Bengkulu tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 163 kasus dan Yogyakarta ada kenaikan 8 menjadi 37 kasus.
Berikutnya, Jambi dilaporkan tidak ada kenaikan kasus hari ini tetap menjadi 122 kasus, Kalimantan Barat ada kenaikan 5 hari ini menjadi 355 kasus, Kalimantan Timur ada kenaikan 5 menjadi 695 kasus, Kalimantan Tengah naik 26 menjadi 1.222 kasus, Kalimantan Selatan naik 72 menjadi 4.218 kasus dan Kalimantan utara ada kenaikan 1 menjadi 215 kasus.
Kemudian, Kepulauan Riau tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 332 kasus, Nusa Tenggara Barat naik 23 menjadi 1.573 kasus, Sumatera Selatan naik 50 menjadi 2.703 kasus, Sumatera Barat tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 800 kasus, Sulawesi Utara naik 20 menjadi 1.680 kasus, Sumatera Utara naik 44 menjadi 2.367 kasus dan Sulawesi Tenggara ada kenaikan 7 menjadi 518 kasus.
Adapun Sulawesi Tengah tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 193 kasus, Lampung ada kenaikan 1 menjadi 209 kasus, Riau ada kenaikan 3 menjadi 243 kasus, Maluku Utara ada kenaikan 13 menjadi 1.143 kasus dan Maluku naik 26 menjadi 900 kasus.
Selain itu, Papua Barat tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 286 kasus, Papua naik 98 menjadi 2.365 kasus, Sulawesi Barat ada kenaikan 1 menjadi 143 kasus, Nusa Tenggara Timur tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 121 kasus dan Gorontalo ada kenaikan hari ini 4 menjadi 363 kasus.
Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini sebanyak 1.051 dari 35.638 menjadi 36.689 kasus. Kenaikan itu menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah.
Untuk itu, pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.
Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.
“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.
Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.
Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.
Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)