Update Covid-19 per 15 Juli, Kasus Positif Tak Kunjung Turun dari 1.522

0
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (suarakarya.co.id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus positif virus corona disease (covid-19) di Indonesia hingga kini belum terjadi trend penurunan kasus yang signifikan. Hari ini angkanya masih terbilang tinggi, yaitu 1.522 kasus, dari 78.572 menjadi 80.094 kasus. Untuk pasien meninggal, secara keseluruhan tercatat 3.797 orang atau bertambah 87 orang.

Kondisi serupa juga terjadi di dunia. Kasus positif covid-19 hingga kini juga belum surut. Total pasien positif sebanyak 13.323.530 kasus. Dengan demikian, ada kenaikan 210.349 kasus dibanding sebelumnya.

Kementerian Kesehatan mengganti istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan sebutan suspek. Hari ini terjadi kenaikan yang cukup banyak, yaitu 1.158 kasus, dari 46.701 menjadi 47.859 kasus. Sedangkan istilah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) juga diganti menjadi spesimen. Dilaporkan, terjadi kenaikan sebanyak 1.870 kasus, dari 23.001 menjadi 24.871 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus suspek belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan spesimen adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. Mereka juga sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.

“Kasus baru pasien positif covid-19 hari ini meski ada penurunan, tetapi angkanya masih tinggi, jumlahnya mencapai 1.522 kasus. Kasus tertinggi dilaporkan terjadi di Jawa Tengah sebanyak 261 kasus ,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Rabu (15/7/20).

Dijelaskan, kenaikan kasus baru covid-19 tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa daerah memiliki kasus penambahan dengan jumlah sangat tinggi, tetapi ada beberapa daerah yang tidak ada satu pun penambahan kasus positifnya.

“Hari ini ada 6 provinsi yang melaporkan kasus positifnya cukup tinggi, yaitu Jawa Tengah 261 kasus, DKI Jakarta 260 kasus, Jawa Timur 165 kasus, Sulawesi Selatan 158 kasus, Kalimantan Selatan 109 kasus dan Sumatera Utara 99 kasus,” ujarnya.

Sementara itu, data 6 provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif hingga hari ini tercatat, yaitu Jawa Timur 17.395 kasus, DKI Jakarta 15.324 kasus, Sulawesi Selatan 7.452 kasus, Jawa Tengah 5.914 kasus, Jawa Barat 5.310 kasus dan Kalimantan Selatan 4.488 kasus.

Gugus Tugas Nasional merinci akumulasi data positif covid-19 lainnya di Indonesia yaitu Aceh ada kenaikan 27 menjadi 137 kasus, Bali naik sebanyak 63 menjadi 2.421 kasus, Banten naik 3 menjadi 1.612 kasus, Bangka Belitung ada kenaikan 1 menjadi 175 kasus, Bengkulu ada kenaikan 2 menjadi 170 kasus dan Yogyakarta ada kenaikan 9 menjadi 396 kasus.

Berikutnya, Jambi dilaporkan ada kenaikan 1 menjadi 125 kasus, Kalimantan Barat tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 355 kasus, Kalimantan Timur ada kenaikan 34 menjadi 756 kasus, Kalimantan Tengah tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 1.254 kasus, Kalimantan Selatan naik 109 menjadi 4.488 kasus dan Kalimantan utara tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 215 kasus.

Kemudian, Kepulauan Riau ada kenaikan 4 menjadi 341 kasus, Nusa Tenggara Barat tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 1.594 kasus, Sumatera Selatan naik 30 menjadi 2.784 kasus, Sumatera Barat ada kenaikan 2 menjadi 805 kasus, Sulawesi Utara naik 45 menjadi 1.741 kasus, Sumatera Utara naik 99 menjadi 2.596 kasus dan Sulawesi Tenggara ada kenaikan 10 menjadi 531 kasus.

Adapun Sulawesi Tengah ada kenaikan 1 menjadi 194l5 kasus, Lampung ada kenaikan 6 menjadi 215 kasus, Riau tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 246 kasus, Maluku Utara ada kenaikan 39 menjadi 1.184 kasus dan Maluku ada kenaikan 20 menjadi 920 kasus.

Selain itu, Papua Barat tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 292 kasus, Papua naik 60 menjadi 2.426 kasus, Sulawesi Barat ada kenaikan 6 menjadi 152 kasus, Nusa Tenggara Timur tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 121 kasus dan Gorontalo ada kenaikan 7 menjadi 392 kasus.

Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini sebanyak 1.414 dari 37.636 menjadi 39.050 kasus. Kenaikan itu menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah.

Untuk itu, pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.

Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.

Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)