Update Covid-19 per 16 Juli, Kenaikan di DKI Jakarta Tertinggi Capai 312 Kasus

0
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (suarakarya.co.id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus positif virus corona disease (covid-19) di Indonesia hingga kini belum terjadi trend penurunan kasus yang signifikan. Hari ini angkanya masih terbilang tinggi, yaitu 1.574 kasus, dari 80.094 menjadi 81.668 kasus. Untuk pasien meninggal, secara keseluruhan tercatat 3.873 orang atau bertambah 76 orang.

Kondisi serupa juga terjadi di dunia. Kasus positif covid-19 hingga kini juga belum surut. Total pasien positif sebanyak 13.565.020 kasus. Dengan demikian, ada kenaikan 241.490 kasus dibanding sebelumnya.

Kementerian Kesehatan mengganti istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan sebutan suspek. Hari ini terjadi penurunan sebanyak 1.132 kasus, dari 47.859 menjadi 46.737 kasus. Sedangkan istilah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) juga diganti menjadi spesimen. Dilaporkan, ada kenaikan sebanyak 76 kasus, dari 24.871 menjadi 23.947 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus suspek belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan spesimen adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. Mereka juga sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.

“Kasus baru pasien positif covid-19 hari ini meski ada penurunan, tetapi angkanya masih tinggi, jumlahnya mencapai 1.574 kasus. Kasus tertinggi dilaporkan terjadi di Jakarta sebanyak 312 kasus ,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Kamis (16/7/20).

Dijelaskan, kenaikan kasus baru covid-19 tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa daerah memiliki kasus penambahan dengan jumlah sangat tinggi, tetapi ada beberapa daerah yang tidak ada satu pun penambahan kasus positifnya.

“Hari ini ada 7 provinsi yang melaporkan kasus positifnya cukup tinggi, yaitu DKI Jakarta 312 kasus, Jawa Tengah 214 kasus, Jawa Timur 179 kasus, Sulawesi Selatan 178 kasus, Kalimantan Selatan 133 kasus, Bali 112 kasus dan Sumatera Utara 97 kasus,” ujarnya.

Sementara itu, data 6 provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif hingga hari ini tercatat, yaitu Jawa Timur 17.574 kasus, DKI Jakarta 15.636 kasus, Sulawesi Selatan 7.630 kasus, Jawa Tengah 5.128 kasus, Jawa Barat 5.350 kasus dan Kalimantan Selatan 4.621 kasus.

Gugus Tugas Nasional merinci akumulasi data positif covid-19 lainnya di Indonesia yaitu Aceh ada kenaikan 3 menjadi 140 kasus, Bali naik sebanyak 112 menjadi 2.533 kasus, Banten naik 17 menjadi 1.629 kasus, Bangka Belitung tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 175 kasus, Bengkulu ada kenaikan 1 menjadi 171 kasus dan Yogyakarta ada kenaikan 8 menjadi 404 kasus.

Berikutnya, Jambi dilaporkan tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 125 kasus, Kalimantan Barat ada kenaikan 4 menjadi 359 kasus, Kalimantan Timur naik 24 menjadi 780 kasus, Kalimantan Tengah ada kenaikan 12 menjadi 1.266 kasus, Kalimantan Selatan naik 113 menjadi 4.621 kasus dan Kalimantan utara tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 215 kasus.

Kemudian, Kepulauan Riau tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 341 kasus, Nusa Tenggara Barat ada kenaikan 56 hari ini tetap menjadi 1.650 kasus, Sumatera Selatan naik 48 menjadi 2.832 kasus, Sumatera Barat ada kenaikan 1 menjadi 806 kasus, Sulawesi Utara naik 28 menjadi 1.769 kasus, Sumatera Utara naik 97 menjadi 2.693 kasus dan Sulawesi Tenggara ada kenaikan 9 menjadi 540 kasus.

Adapun Sulawesi Tengah tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 195 kasus, Lampung ada kenaikan 4 menjadi 219 kasus, Riau ada kenaikan 5 menjadi 251 kasus, Maluku Utara ada kenaikan 37 menjadi 1.221 kasus dan Maluku ada kenaikan 6 menjadi 926 kasus.

Selain itu, Papua Barat ada kenaikan 4 hari ini menjadi 296 kasus, Papua naik 52 menjadi 2.478 kasus, Sulawesi Barat ada kenaikan 2 menjadi 154 kasus, Nusa Tenggara Timur tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 121 kasus dan Gorontalo ada kenaikan 24 menjadi 416 kasus.

Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini sebanyak 1.295 dari 39.050 menjadi 40.345 kasus. Kenaikan itu menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah.

Untuk itu, pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.

Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.

Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)