Update Covid-19 per 17 Juli, Kenaikan Tertinggi Terjadi di Jawa Timur dan DKI

0
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (suarakarya.co.id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus positif virus corona disease (covid-19) di Indonesia hingga kini belum terjadi trend penurunan kasus yang signifikan. Hari ini angkanya masih terbilang tinggi, yaitu 1.462 kasus, dari 81.668 menjadi 83.130 kasus. Untuk pasien meninggal, secara keseluruhan tercatat 3.957 orang atau bertambah 54 orang.

Kondisi serupa juga terjadi di dunia. Kasus positif covid-19 hingga kini juga belum surut. Total pasien positif sebanyak 13.818.963 kasus. Dengan demikian, ada kenaikan 253.943 kasus dibanding sebelumnya.

Kementerian Kesehatan mengganti istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan sebutan suspek. Hari ini terjadi penurunan suspek sebanyak 234 kasus, dari 46.737 menjadi 46.493 kasus. Sedangkan istilah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) juga diganti menjadi spesimen. Dilaporkan, ada kenaikan 5.229 kasus, dari 23.947 menjadi 23.176 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus suspek belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan spesimen adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. Mereka juga sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.

“Kasus baru pasien positif covid-19 hari ini meski ada penurunan, tetapi angkanya masih tinggi, jumlahnya mencapai 1.462 kasus. Kasus tertinggi dilaporkan terjadi di Jawa Timur sebanyak 255 kasus,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Jumat (17/7/20).

Dijelaskan, kenaikan kasus baru covid-19 tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa daerah memiliki kasus penambahan dengan jumlah sangat tinggi, tetapi ada beberapa daerah yang tidak ada satu pun penambahan kasus positifnya.

“Hari ini ada 7 provinsi yang melaporkan kasus positifnya cukup tinggi, yaitu Jawa Timur 255 kasus, DKI Jakarta 253 kasus, Jawa Tengah 238 kasus, Kalimantan Selatan 101 kasus, Bali 86 kasus, Sumatera Utara 83 kasus dan Sulawesi Selatan 83,” ujarnya.

Sementara itu, data 6 provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif hingga hari ini tercatat, yaitu Jawa Timur 17.829 kasus, DKI Jakarta 15.889 kasus, Sulawesi Selatan 7.713 kasus, Jawa Tengah 6.366 kasus, Jawa Barat 5.402 kasus dan Kalimantan Selatan 4.722 kasus.

Gugus Tugas Nasional merinci akumulasi data positif covid-19 lainnya di Indonesia yaitu Aceh ada kenaikan 5 menjadi 145 kasus, Bali naik sebanyak 86 menjadi 2.619 kasus, Banten naik 9 menjadi 1.638 kasus, Bangka Belitung tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 175 kasus, Bengkulu ada kenaikan 2 menjadi 173 kasus dan Yogyakarta ada kenaikan 4 menjadi 408 kasus.

Berikutnya, Jambi dilaporkan ada kenaikan 1 menjadi 126 kasus, Kalimantan Bara tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 359 kasus, Kalimantan Timur naik 43 menjadi 823 kasus, Kalimantan Tengah ada kenaikan 58 menjadi 1.324 kasus, Kalimantan Selatan naik 101 menjadi 4.722 kasus dan Kalimantan utara tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 215 kasus.

Kemudian, Kepulauan Riau tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 341 kasus, Nusa Tenggara Barat ada kenaikan 21 hari ini tetap menjadi 1.671 kasus, Sumatera Selatan naik 67 menjadi 2.899 kasus, Sumatera Barat ada kenaikan 7 menjadi 813 kasus, Sulawesi Utara naik 28 menjadi 1.797 kasus, Sumatera Utara naik 83 menjadi 2.776 kasus dan Sulawesi Tenggara ada kenaikan 14 menjadi 554 kasus.

Adapun Sulawesi Tengah tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 195 kasus, Lampung ada kenaikan 1 menjadi 220 kasus, Riau ada kenaikan 5 menjadi 256 kasus, Maluku Utara ada kenaikan 11 menjadi 1.232 kasus dan Maluku ada kenaikan 2 menjadi 928 kasus.

Selain itu, Papua Barat ada kenaikan 5 hari ini menjadi 301 kasus, Papua naik 18 menjadi 2.496 kasus, Sulawesi Barat tidak ada kenaikan hari ini tetap9 menjadi 154 kasus, Nusa Tenggara Timur tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 121 kasus dan Gorontalo ada kenaikan 9 menjadi 425 kasus.

Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini sebanyak 1.489 dari 40.345 menjadi 41.834 kasus. Kenaikan itu menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah.

Untuk itu, pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.

Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.

Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)