Suara Karya

Update Covid-19 per 20 Juli, Kenaikan Tertinggi Terjadi di DKI 361 Kasus

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (Suarakarya.co.id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus positif virus corona disease (covid-19) di Indonesia hingga kini belum terjadi trend penurunan kasus yang signifikan. Hari ini angkanya masih terbilang tinggi, yaitu 1.693 kasus, dari 86.521 menjadi 88.214 kasus. Untuk pasien meninggal, secara keseluruhan tercatat 4.239 orang atau bertambah 96 orang.

Kondisi serupa juga terjadi di dunia. Kasus positif covid-19 hingga kini juga belum surut. Total pasien positif sebanyak 14.508.892 kasus. Dengan demikian, ada kenaikan 216.887 kasus dibanding sebelumnya.

Kementerian Kesehatan mengganti istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan sebutan suspek. Hari ini ada penurunan kasus suspek dibanding kemarin, yaitu 1.125 kasus dari 37.505 menjadi 36.380 kasus. Sedangkan istilah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) juga diganti menjadi spesimen. Dilaporkan, ada penurunan spesimen dari sebelumnya hingga 5.477 kasus, dari 20.504 menjadi 14.027 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus suspek belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan spesimen adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. Mereka juga sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.

“Kasus baru pasien positif covid-19 hari angkanya masih tinggi, jumlahnya mencapai 1.693 kasus. Kasus tertinggi terjadi lagi di DKI Jakarta sebanyak 361 kasus ,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Senin (20/7/20).

Dijelaskan, kenaikan kasus baru covid-19 tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa daerah memiliki kasus penambahan dengan jumlah sangat tinggi, tetapi ada beberapa daerah yang tidak ada satu pun penambahan kasus positifnya.

“Hari ini ada 5 provinsi yang melaporkan kasus positifnya cukup tinggi, yaitu DKI Jakarta 361 kasus, Jawa Tengah 354 kasus, Jawa Timur 247 kasus, Sulawesi Selatan 125 kasus dan Jawa Barat 60 kasus,” katanya.

Sementara itu, data 6 provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif hingga hari ini tercatat, yaitu Jawa Timur 18.545 kasus, DKI Jakarta 16.899 kasus, Sulawesi Selatan 8.164 kasus, Jawa Tengah 7.286 kasus, Jawa Barat 5.548 kasus dan Kalimantan Selatan 4.990 kasus.

Gugus Tugas Nasional merinci akumulasi data positif covid-19 lainnya di Indonesia yaitu Aceh ada kenaikan 2 menjadi 148 kasus, Bali ada kenaikan 36 menjadi 2.781 kasus, Banten naik 8 menjadi 1.682 kasus, Bangka Belitung ada kenaikan 4 hari ini menjadi 180 kasus, Bengkulu tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 181 kasus dan Yogyakarta ada kenaikan 6 menjadi 438 kasus.

Berikutnya, Jambi dilaporkan tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 132 kasus, Kalimantan Barat juga tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 359 kasus, Kalimantan Timur naik 25 menjadi 893 kasus, Kalimantan Tengah tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 1.399 kasus, Kalimantan Selatan naik 52 menjadi 4.990 kasus dan Kalimantan utara ada kenaikan 1 menjadi 217 kasus.

Kemudian, Kepulauan Riau tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 345 kasus, Nusa Tenggara Barat ada kenaikan 34 hari ini tetap menjadi 1.759 kasus, Sumatera Selatan naik 42 menjadi 3.054 kasus, Sumatera Barat ada kenaikan 2 menjadi 828 kasus, Sulawesi Utara naik 64 menjadi 1.962 kasus, Sumatera Utara naik 15 menjadi 2.952 kasus dan Sulawesi Tenggara ada kenaikan 48 menjadi 635 kasus.

Adapun Sulawesi Tengah tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 196 kasus, Lampung juga tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 231 kasus, Riau ada kenaikan 15 menjadi 287 kasus, Maluku Utara ada kenaikan 14 menjadi 1.287 kasus dan Maluku ada kenaikan 19 menjadi 979 kasus.

Selain itu, Papua Barat ada kenaikan 26 hari ini menjadi 368 kasus, Papua naik 39 menjadi 2.640 kasus, Sulawesi Barat ada kenaikan 7 menjadi 166 kasus, Nusa Tenggara Timur ada kenaikan 3 hari ini menjadi 134 kasus dan Gorontalo ada kenaikan 5 menjadi 437 kasus.

Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini sebanyak 1.576 dari 45.401 menjadi 46.977 kasus. Kenaikan itu menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah.

Untuk itu, pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.

Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.

Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)

Related posts