Update Covid-19 per 22 Juli, Terjadi Kenaikan Tertinggi Capai 1.882 Kasus

0
(Suarakarya.co.id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus positif virus corona disease (covid-19) di Indonesia hingga kini belum terjadi trend penurunan kasus yang signifikan. Hari ini angkanya masih terbilang tinggi, yaitu 1.882 kasus, dari 89.869 menjadi 91.751 kasus. Untuk pasien meninggal, secara keseluruhan tercatat 4.459 orang atau bertambah 139 orang.

Kondisi serupa juga terjadi di dunia. Kasus positif covid-19 hingga kini juga belum surut. Total pasien positif sebanyak 14.959.031 kasus. Dengan demikian, ada kenaikan 215.580 kasus dibanding sebelumnya.

Data ini dikutip dari Instagram resmi milik Pusat Krisis Kesehatan (PKK) Kementerian Kesehatan. Data tersebut diperbaharui admin setiap harinya.

Seperti diberitakan sebelumnya, juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19), Wiku Adisasmito dalam konferensi pers menyatakan, Satgas tak lagi mengumumkan data harian perkembangan kasus covid-19. Update kasus harian juga bisa dilihat di portal www.covid19.go.id.

Kementerian Kesehatan mengganti istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan sebutan suspek. Hari ini ada kenaikan kasus suspek dibanding kemarin, yaitu 219 kasus dari 44.003 menjadi 44.222 kasus. Sedangkan istilah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) juga diganti menjadi spesimen. Dilaporkan, ada kenaikan spesimen dari sebelumnya hingga 3.040 kasus, dari 22.262 menjadi 25.302 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus suspek belum menunjukkan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan spesimen adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan. Mereka juga sudah observasi medis pada saluran pernapasannya.

Disebutkan, kenaikan kasus baru covid-19 tidak tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa daerah memiliki kasus penambahan dengan jumlah sangat tinggi, tetapi ada beberapa daerah yang tidak ada satu pun penambahan kasus positifnya.

Hari ini ada 7 provinsi yang melaporkan kasus positifnya cukup tinggi, yaitu DKI Jakarta 342 kasus, Jawa Tengah 319 kasus, Jawa Timur 265 kasus, Sumatera Utara 169 kasus, Sulawesi Selatan 150 kasus, Kalimantan Selatan 133 kasus, dan Jawa Barat 87 kasus.

Sementara itu, data 6 provinsi dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif hingga hari ini tercatat, yaitu Jawa Timur 19.093 kasus, DKI Jakarta 17.621 kasus, Sulawesi Selatan 8.407 kasus, Jawa Tengah 7.726 kasus, Jawa Barat 5.741 kasus dan Kalimantan Selatan 5.216 kasus.

Gugus Tugas Nasional merinci akumulasi data positif covid-19 lainnya di Indonesia yaitu Aceh ada kenaikan 2 menjadi 151 kasus, Bali ada kenaikan 78 menjadi 2.934 kasus, Banten naik 4 menjadi 1.697 kasus, Bangka Belitung ada kenaikan 1 hari ini menjadi 181 kasus, Bengkulu ada kenaikan 4 menjadi 185 kasus dan Yogyakarta ada kenaikan 21 menjadi 486 kasus.

Berikutnya, Jambi dilaporkan naik 2 menjadi 136 kasus, Kalimantan Barat juga tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 359 kasus, Kalimantan Timur naik 30 menjadi 994 kasus, Kalimantan Tengah ada kenaikan 36 hari ini menjadi 1.448 kasus dan Kalimantan utara tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 217 kasus.

Kemudian, Kepulauan Riau ada kenaikan 4 hari ini menjadi 349 kasus, Nusa Tenggara Barat ada kenaikan 12 menjadi 1.789 kasus, Sumatera Selatan naik 37 menjadi 3.149 kasus, Sumatera Barat ada kenaikan 10 menjadi 846 kasus, Sulawesi Utara naik 77 menjadi 2.077 kasus, Sumatera Utara naik 169 menjadi 3.163 kasus dan Sulawesi Tenggara ada kenaikan 14 menjadi 685 kasus.

Adapun Sulawesi Tengah tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 196 kasus, Lampung ada kenaikan 5 hari ini menjadi 237 kasus, Riau ada kenaikan 38 menjadi 348 kasus, Maluku Utara ada kenaikan 8 menjadi 1.336 kasus dan Maluku tidak ada kenaikan haru ini tetap menjadi 998 kasus.

Selain itu, Papua Barat ada kenaikan 5 hari ini menjadi 376 kasus, Papua naik 32 menjadi 2.678 kasus, Sulawesi Barat tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 166 kasus, Nusa Tenggara Timur tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 137 kasus dan Gorontalo tidak ada kenaikan hari ini tetap menjadi 616 kasus.

Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total hari ini sebanyak 1.789 dari 48.466 menjadi 50.255 kasus. Kenaikan itu menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah.

Untuk itu, pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Ia meminta kepada masyarakat untuk terus menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.

Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi.

Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)