Suara Karya

Update Kasus Covid-19 di Indonesia per 19 April: Total 6.575 Meninggal 582 Orang

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, (Suarakarya.co.id/ist)

JAKARTA (Suara Karya): Kasus penularan virus corona diseases (covid-19) di Indonesia terus bertambah. Hingga 19 April 2020 tercatat, pasien positif corona ada 6.575 orang. Dari jumlah itu, 686 pasien dinyatakan sembuh dan 582 orang meninggal. Total pasien positif covid-19 di dunia mencapai 2.338.335 kasus.

Selain itu, disebutkan terjadi penambahan pada ODP (Orang Dalam Pemantauan) hari ini sebanyak 2.539 kasus, sehingga total ODP ada 178.883 orang. Sedangkan penambahan kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) adalah 2.667 kasus dibanding kemarin, sehingga jumlah total menjadi 15.646 kasus.

Dijelaskan, orang berstatus ODP belum menunjukan gejala sakit, namun memiliki riwayat kontak dengan orang diduga positif covid-19. Sedangkan PDP adalah orang yang memiliki riwayat gejala covid-19, seperti demam, batuk, sesak napas, dan sakit tenggorokan. PDP sudah melakukan observasi medis pada saluran pernapasannya.

“Kasus baru pasien positif covid-19 hari ini cukup banyak, mencapai 327 orang dibanding kemarin. Terbanyak di DKI Jakarta 3.032 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam keterangan pers, di Jakarta, Minggu (19/4/20).

Tentang 6.575 kasus positif covid-19, Yuri menjelaskan, saat ini bahkan kasusnya sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Rinciannya, DKI Jakarta tertinggi 3.032 kasus, Banten menjadi 324, Yogyakarta menjadi 67 kasus dan Jawa Barat naik menjadi 696 kasus.

Sementara itu di Jawa Tengah menjadi 349 kasus, Jawa Timur menjadi 590, Bali menjadi 135 kasus, Nusa Tenggara Barat menjadi 61 kasus, dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 1 kasus.

Selain itu, lanjut Yuri, Aceh tetap 7 kasus, Sumatera Utara menjadi 81, Provinsi Riau menjadi 30 kasus, Kepulauan Riau 79 kasus, Sumatera Barat menjadi 72, Jambi 8 kasus, Bengkulu 4 kasus, Sumatera Selatan menjadi 89 kasus, Lampung 26 kasus dan bangka-belitung tetap 7 kasus.

Untuk wilayah Kalimantan Utara bertambah menjadi 68 kasus, Kalimantan Barat menjadi 21, Kalimantan Timur menjadi 59 kasus, Kalimantan Tengah 46 kasus, Kalimantan Selatan menjadi 96 kasus.

Provinsi lainnya adalah Sulawesi Utara menjadi 20, Sulawesi Tenggara 37 kasus, Sulawesi Selatan menjadi 370, Sulawesi Tengah ada 27 kasus, Sulawesi Barat 7 kasus, Gorontalo 4 kasus, Maluku Utara 4, Maluku 17, Papua Barat menjadi 7 kasus dan Papua menjadi 107 kasus.

Soal korban meninggal dunia, Yuri menyebutkan, hari ini ada penambahan yang cukup besar, yaitu 47 orang. Dengan demikian, jumlah total pasien meninggal menjadi 582 orang. Sedangkan pasien yang sembuh bertambah 55 menjadi 686 orang.

Yuri menegaskan, penambahan pasien sembuh covid-19 hingga total 686 orang pada hari ini menunjukkan covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah. Untuk itu Pemerintah mendorong masyarakat terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan covid-19 di lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Untuk prosedur untuk kasus baru, Yuri menjelaskan, usai pemeriksaan maka datanya akan dikirimkan ke rumah sakit tempat pasien dirawat. Sehingga dokter penanggung jawab tahu tentang kondisi pasien yang sesungguhnya.

Ia meminta kepada masyarakat untuk tetap menjalin kekompakan dalam upaya pencegahan dan penanganan covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan dan anjuran pemerintah.

“Pastikan kita tidak tertular atau tidak menulari. Hargai dan bantu mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri. Jangan pernah bersikap diskriminasi kepada pasien yang sudah sembuh. Dan yang tak kalah penting, kita tidak boleh menolak jenazah pasien sebagai bagian dari kemanusiaan,” katanya.

Yuri menyebut, bentang usia pasien meninggal bekisar 45 hingga 65 tahun. Jumlah korban meninggal terdampak covid-19 itu terbilang tinggi. Ia berharap angka kematian akibat covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin.

“Mudah-mudahan kedepan pasien covid-19 yang meninggal dunia terus berkurang,” ucapnya menegaskan.

Selain faktor usia, Yuri menambahkan, penyebab kematian sebagian besar karena penyakit bawaan. Hampir seluruh kasus meninggal karena adanya penyakit pendahulu.

Beberapa penyakit pendahulu, disebutkan, antara lain diabetes, penyakit jantung kronis, hingga penyakit paru obstruksi. “Sebagian besar pasien menderita diabetes, hipertensi penyakit jantung koroner. Beberapa ada yang menderita penyakit paru obstruksi menahun,” tuturnya.

Yuri sekali lagi mengingatkan pentingnya menjaga jarak, hindari tempat berkumpul padat orang, cuci tangan pakai sabun, manakala ada yang sakit segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. (Tri Wahyuni)

Related posts