Suara Karya

Usung Sekolah Digital, Mendikbudristek Resmikan Fasilitas Baru 3 SMK di Surakarta

JAKARTA (Suara Karya): Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim meresmikan beberapa fasilitas baru di tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Surakarta, yaitu SMK Negeri 2, SMK Negeri 5 dan SMK Negeri 6.

Pembangunan fasilitas praktik dan teori tersebut merupakan hibah dari PT Astra Internasional dan PT Sinar Mas.

Dalam peresmian yang dihadiri Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka itu, Mendikbudristek memberi apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kota Surakarta yang berupaya menjadi kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), guna mewujudkan sekolah digital di kota tersebut.

“Semoga upaya ini menjadi contoh bagi daerah lain, sehingga keberadaan sekolah digital berkembang semakin luas. Jalinan kerja sama dengan industri dibutuhkan untuk menjawab tantangan di bidang rekayasa perangkat lunak serta digital marketing and communication,” ujarnya.

Pendidikan vokasi yang mengedepankan ilmu praktis, menurut Mendikbudristek, seharusnya mampu mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja. Namun, pada kenyataannya, daya serap lulusan SMK di dunia kerja cukup rendah.

“Hal itu disebabkan besarnya jarak antara keterampilan yang diajarkan di sekolah dengan kebutuhan dunia kerja. Karena itu, dibutugkan kolaborasi yang lebih erat dan bersifat holistik antara pendidikan vokasi dengan DUDI,” katanya.

Kemdikbudristek saat ini menjadikan revitalisasi pendidikan vokasi sebagai salah satu prioritas Program Merdeka Belajar. Hal itu tertuang dalam Merdeka Belajar Episode ke-8 tentang SMK sebagai Pusat Keunggulan.

“SMK Pusat Keunggulan merupakan terobosan komprehensif untuk menjawab kebutuhan lulusan yang siap kerja. Sehingga daya serap lulusan SMK semakin tinggi,” ucap Nadiem.

Salah satu terobosan dalam transformasi pendidikan vokasi adalah perancangan dan penerapan skema kolaborasi link and match 8+i antara SMK dengan mitra industri. Skema ini memastikan peran aktif mitra industri dalam meningkatkan kualitas SMK dan lulusannya, mulai dari kurikulum, sumber daya manusia hingga ketersediaan infrastruktur.

Menutup sambutannya, Nadiem meminta kepada mitra industri yang hadir di SMKN 2 untuk memberi tahu hal yang diperlukan untuk menghadirkan kolaborasi yang lebih luas dan bermanfaat.

“Saya mengajak mitra industri untuk tidak lagi melihat SMK sebagai sekolah, tetapi sebagai bagian dari rantai pasokan, laboratorium inovasi dan arena transformasi SDM unggul,” katanya menandaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts