JAKARTA (Suara Karya): Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta kepada peneliti Indonesia untuk membuat inovasi yang dapat dikomersialisasikan. Jika tidak, inovasi tersebut harus memberi manfaat bagi bangsa dan negara Indonesia.
“Pandemi corona virus disease (covid-19) harus jadi momen bagi peneliti kita untuk mengembangkan berbagai inovasi, mulai dari vaksin, obat atau temuan lainnya yang bermanfaat bagi bangsa,” kata Wapres Ma’ruf Amin dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-25 yang digelar virtual di Jakarta, Senin (10/8/20).
Ma’ruf menambahkan, peran teknologi dan inovasi menjadi hal yang paling diperlukan di masa pandemi covid-19. Tak hanya bidang kesehatan, tetapi juga bidang pendidikan dan ekonomi.
“Kami harap ada teknologi dan inovasi untuk solusi bidang pendidikan, agar anak yang tidak ada internet di daerahnya bisa tetap dapat pembelajaran. Begitu pun dengan kondisi ekonomi Indonesia, bagaimana caranya agar tidak semakin lemah,” ujarnya.
Wapres juga mengingatkan kalangan peneliti, inovator serta pihak industri untuk memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan. Hal itu penting, agar masyarakat mendapat produk ciptaan anak bangsa yang berkualitas.
“Ini penting, tak hanya dari sisi pengguna, tetapi juga peneliti, inovator dan komunitas inovator lainnya. Produk yang dihasilkan harus menjadi acuan bagi industri dalam menghasilkan produk berkualitas,” ujarnya.
Hari Kebangkitan Teknologi Nasional diperingati setiap 10 Agustus melalui Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 1995. Peringatan tersebut menandai karya teknologi anak bangsa, yakni penerbangan perdana Pesawat N-250 Gatotkaca pada tahun 1955 di Bandung, Jawa Barat.
Pada kesempatan yang sama, Wapres memberi apresiasi atas terbentuknya Konsorsium Riset dan Inovasi untuk Penanganan Covid-19. Apalagi konsorsium pada 20 Mei lalu berhasil meluncurkan 57 produk inovasi untuk penanganan pasien covid-19 di Tanah Air.
“Semoga produk karya anak bangsa ini bisa dikembangkan lebih luas dan menarik minat negara lain untuk membeli, sehingga terjadi peningkatan ekonomi di Indonesia,” katanya.
Seperti dikemukakan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro, riset dan inovasi yang dihasilkan konsorsium antara lain, produk ventilator, rapid diagnostic test, perlengkapan polymerase chain reaction (PCR) test kit dan mobile lab Biosafety level 2 (BSL-2).
“Produk inovasi yang akan diluncurkan dalam waktu dekat adalah Vaksin Merah Putih,” ujarnya.
Ditambahkan, riset vaksin tersebut dikerjakan lembaga penelitian Eijkman, dengan mengembangkan semua strain virus covid-19 yang ada. Upaya produksi protein rekombinan untuk membuat vaksin juga telah diselesaikan. (Tri Wahyuni)