
Jakarta (Suara Karya): Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui PT Eureka menggelar Indonesia Cakap Digital di Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu (27/8/2022).
Dengan menargetkan 70.000 peserta dari Jakarta dan Banten, diharapkan acara ini mampu menjadikan masyarakat pengguna internet lebih cakap lagi dalam memanfaatkan teknologi.
Direktur Utama Eureka A.C Mahendra mengatakan, perkembangan teknologi informasi di zaman milenial ini menjadi penyebab terbentuknya era digital yang membawa perubahan. Bahkan, teknologi digital telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari, mulai dari berkomunikasi, berinteraksi, bertransaksi hingga belanja kebutuhan sehari-hari.
“Seluruh aktivitas itu terdigitalisasi dengan bantuan teknologi informasi.,” kata Mahendra kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Dia mengatakan, penelitian We Are Social Hootsuite per Februari 2022 di Indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet dan 191,4 juta pengguna media sosial aktif dari 68,9% populasi masyarakat Indonesia. Perkembangan pengguna internet diketahui bertambah 1,0% per tahunnya atau setara dengan 2,1 juta pengguna.
Tantangan utama masyarakat modern saat ini adalah penggunaan internet dan media digital yang tak hanya memberikan manfaat bagi penggunanya, namun juga membuka peluang terhadap beragam persoalan seperti penyebaran konten negatif melalui media internet, penyebaran hoax, ujaran kebencian, cyberbullying, maupun online radicalism.
Dari hasil pengukuran Indeks Literasi Digital yakni Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital dan Budaya Digital, pada tahun 2021 Indonesia berada pada level “sedang” dengan skor 3,49. Kurangnya kecakapan digital dalam menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak menimbulkan penggunaan media digital yang tidak optimal.
Lemahnya budaya digital bisa memunculkan pelanggaran terhadap hak digital warga. Rendahnya etika digital berpeluang menciptakan ruang digital yang tidak menyenangkan karena terdapat banyak konten negatif. Rapuhnya keamanan digital berpotensi terhadap kebocoran data pribadi maupun penipuan digital.
Diharapkan, kegiatan ini masyarakat dapat mengimplementasikan 4 pilar literasi digital pada tahun 2024 mendatang. Hal tersebut bertujuan untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang teknologi digital, serta meningkatkan kecakapan digital masyarakat Indonesia untuk menciptakan ruang digital yang aman, berbudaya, beretika dan produktif. (Bayu)