JAKARTA (Suara Karya): Ketua MPR RI Zulkifli Hasan memuji sikap dan komitmen Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad mengupayakan pertumbuhan ekonomi nasional dengan tetap mengutamakan kedaulatan bangsanya.
“Pada pertemuan tadi, saya mengagumi pernyataan pak Mahathir soal bagaimana menumbuhkan ekonomi nasional dengan tetap mengutamakan kedaulatan bangsa,” kata Zulkifli Hasan, usai menghadiri pertemuan antara PM Malaysia Mahathir Mohamad dengan pejabat dan pengusaha Indonesia, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (29/6) malam.
Pertemuan yang diselenggarakan oleh Indonesia-Malaysia Business Council (IMBC) tersebut dihadiri, antara lain Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan mantan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Dai Bachtiar. Menurut Zulkifli, pada pertemuan tersebut Mahathir menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional harus mengutamakan kedaulatan bangsa.
Dia mengutip ulang penjelasan Mahathit bahwa pada era globalisasi saat ini, setiap negara tak terelakkan untuk bekerja sama dengan negara lain, terutama di bidang perdagangan dan investasi.
Namun investasi dari negara lain, kata dia, tidak harus semuanya diterima, apalagi sampai mencari-cari calon investor. “Rencana investasi asing, harus dianalisa plus-minusnya serta baik-buruknya. Kalau baik ya diterima, tapi kalau tidak baik ya jangan diterima. Kalau semuanya diterima, nantinya bangsa kita bisa menjadi kuli,” katanya lagi.
Menurut Zulkifli, Mahathir juga mengingatkan agar berhati-hati dalam pasar bebas, karena kalau tidak hati-hati dan cermat dapat diperdaya oleh negara-negara dengan kekuatan ekonomi besar. “Kebijakan yang baik adalah yang mengutamakan kedaulatan bangsanya. Itu yang penting,” kata Zulkifli menirukan penjelasan Mahathir.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, pada pertemuan tersebut, Mahathir juga mengusulkan untuk kerja sama perdagangan negeri serumpuan dengan tetap mengutamakan kepentingan bangsa dan hubungan persahabatan negara serumpun.
PM Malaysia, usai pertemuan tersebut mengatakan dirinya bertukar pikiran dengan tokoh-tokoh Indonesia. (Yana)