JAKARTA (Suara Karya) : Kendati bermain dijenis catur Makruk (khas Thailand), Timnas Indonesia mengumpulkan 3 medali emas, 2 perak dan 2 perunggu dari nomor standar dan kilat dalam Pre Sea Games di Berjaya Hotel, Penang 5 – 7 Juli 2025.
Medali emas di nomor standar disumbangkan IM Media Warda Aulia. Medina sukses membukukan nilai tertinggi 4 poin dari 5 babak yang dimainkan. Novendra juga menguasai puncak klasemen dengan 6 poin dari 7 babak yang dimainkan. Hasil serupa juga ditorehkan Ummi Fisabilillah yang membukukan 6 poin dalam 7 babak.
Indonesia juga mendapat tambahan 2 medali perak yang disumbangkan Mohamad Ervan dan Laysa Latifah (blitz Makruk perorangan putra-putri) dan 2 perunggu dari Laysa Latifah (Makruk catur standar perorangan putri) serta Aditya Bagus Arfan (blitz Makruk perorangan putra).
Dengan raihan tersebut Tim Catur Indonesia kini memuncaki klasemen sementara perolehan medali Pre SEA Games cabang catur. Disusul Singapura di urutan kedua dengan 1 emas dan 1 perak. Kemudian Filipina dengan 1 perak dan Malaysia dengan 2 perunggu. Sedangkan tiga negara peserta lainnya yakni Thailand, Vietnam dan Myanmar belum kebagian satu pun medali.
“Pre SEA Games mempertandingkan seluruh nomor cabang catur yang bakal dipertandingkan dalam SEA Games 2025, di mana sebagian besar adalah nomor-nomor catur tradisional Thailand yang dinamai Makruk, ” ujar Kabinpres PB Percasi, Kristianus Liem via saluran singkatnya dari Penang, kemarin.
PB Percasi menurunkan 13 pecatur Pelatnas (7 putra dan 6 putri). Mereka bersaing dengan para pecatur ASEAN lainnya, dari Malaysia (10 putra dan 3 putri); Myanmar (4 putri); Filipina (3 putra dan 2 putri); Singapura (9 putra dan 1 putri); serta Thailand (3 putra dan 2 putri).
Meski berhasil mendominasi dengan menggondol 3 emas, 2 perak dan 2 perunggu namun Kristianus Liem mengingatkan Tim Catur Indonesia untuk tidak lengah. Pasalnya, Thailand datang hanya dengan 5 atlet yang terdiri dari 3 pecatur putra dan 2 pecatur putri.
“Artinya masih ada beberapa pecatur yang masih disembunyikannya,” kata Kristianus Liem lagi. (Warso)