JAKARTA (Suara Karya):Wakil Ketua Umum PB Percasi Bidang Organisasi, Laksamana TNI Abdul Rivai Ras, memberikan acungan jempol juara kategori Open, Challenger dan Blitz JAPFA FIDE Rated 2025 diraih para pecatur muda di Gedung Serba Guna Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Kamis (15/5/2025).
“Juara nomor open diberikan pada Zacky Dhia, di nomor Challenger diambil
Ray Mclung Gunawan dan di kategori
Blitz diraih IM Yoseph Taher, ” tegas Rivai Ras yang menutup kejuaraan mewakili Ketua PB Percasi, GM Utut Adianto.
Dengan tampilnya pecatur muda sebagai juara dalam event internasional yang diikuti sembilan negara dan pecatur dari 28 Provinsi memberikan persaingan sengit dan enak ditonton.
Meski sempat ada kendala di babak sembilan pada kelompok Challenger, namun pecatur putri yang baru saja meraih juara Asian Zone 3.3 Chess Championship di Mongolia, Shafira Devi Herfesa masih terpilih sebagai Best Women.
Sedang para juara di nomor Blitz yang dipertandingkan Kamis (15/5/2025) urutan pertama adalah IM Yoseph Taher, tempat kedua diraih IM Mohammad Ervan, dan ketiga diambil Nayaka Bodhidharma.
Adapun dikelompok open Piala sang juara diberikan ke Zacky Dhia, kedua diraih FM Satria Duta Cahaya serta ketiga diambil IM Mohammad Ervan. Sedang di kelompok Challenger juara diraih Ray Mclung Gunawan, kedua diambil Aris TLS, Tempat ketiga diraih Agus Sugianto.
Tertangkap
Pada kesempatan yang sama Sekjen PB Percasi, Hendry Hendratno mengatakan, secara umum event JAPFA FIDE Rated 2025 berjalan lancar. Kendati di babak terakhir di kelompok Challenger, wasit menangkap pemain yang curang dengan menggunakan alat elektronik untuk menjalankan buah caturnya.
Setelah ketangkap, tim Wasit menemukan alat bukti yang dilakukan pecatur untuk melakukan kecurangan. Dari situlah pemain tersebut langsung diberhentikan dan dikeluarkan dari pertandingan.
“Karena pertandingan sifatnya Open, maka PB Percasi belum bisa langsung mengambil tindakan apa sanksi yang harus diberikan pada Dirayati Adani Zata. Namun dengan menghentikan dan mengeluarkan dari tempat pertandingan di babak sembilan sudah dapat dikatakan mendapat sanksi moral pada si pemain, “tegas Hendry.
Sedang Inspektur Pertandingan (IP) JAPFA FIDE Rated 2025 Hendry Djamal mengatakan, semua kejadian kecurangan dan adanya tertangkap basah yang dialami Dirayati Adani Zata diserahkan sepenuhnya pada FIDE.
” Sebagai penyelenggara hanya bisa menggelar event, sedang keputusan sanksi yang harus diberikan ada pada FIDE apakah elirotingnya dikurangi atau sanksi yang lain, “tegas Hendry Djamal.
Dia berharap, atas kejadian kecurangan pemain yang menggunakan alat elektrolit untuk meraih kemenangan hendaknya tidak akan terjadi lagi dimasa – masa mendatang. Karena semua itu sudah jelas merugikan lawan yang dihadapinya. “Untuk itu pihak panitia hanya memberikan laporan, sedang sanksi yang akan diberikan tergantung FIDE, “tambahnya. (Warso)