Suara Karya

Diikuti 579 Mahasiswa Asing, Kemdikbud Kembali Gelar Program Darmasiswa

JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kembali menggelar program Darmasiswa. Program tersebut diikuti 579 mahasiswa dari 104 negara, yang akan belajar bahasa dan budaya Indonesia selama 1 tahun di perguruan tinggi.

“Darmasiswa adalah program strategis yang dijalankan Kemdikbud sejak 1974 sebagai bagian dari diplomasi budaya,” kata Sekjen Kemdikbud, Didik Suhardi saat menyambut peserta Program Darmasiswa tahun 2019/2020 di Jakarta, Jumat (29/8/2019) malam.

Didik berharap peserta Darmasiswa dapat memanfaatkan waktu untuk belajar tentang bahasa dan budaya Indonesia secara serius. Karena waktu 1 tahun itu terbilang tak lama.

“Kami berharap mahasiswa asing ini bisa menjadi “duta” Indonesia di negaranya masing-masing. Sehingga makin banyak orang asing yang akan datang ke Indonesia sebagai turis,” ujarnya.

Ditambahkan, peserta Program Darmasiswa disebar ke berbagai kampus di seluruh Tanah Air dengan harapan dunia tahu bahwa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dengan keunikan budaya di masing-masing daerah.

“Selama ini orang asing mengenal Indonesia sebagai Bali. Kami berharap mahasiswa asing bisa menjadi corong kita bahwa banyak daerah lain di Indonesia yang memiliki keunikan budaya yang tak kalah menariknya dengan Bali,” tuturnya.

Bahkan, lanjut Didik, tak menutup kemungkinan Indonesia menjadi destinasi untuk kuliah bagi orang asing yang ingin belajar tentang budaya Indonesia yang begitu beragam. Tak banyak negara dengan keragaman budaya yang luar biasa seperti Indonesia.

Dijelaskan, program Darmasiswa awalnya hanya untuk mahasiswa dari negara di kawasan ASEAN. Karena dinilai bisa menjadi sarana diplomasi budaya, Darmasiswa dikembangkan hingga negara luar ASEAN. Sejak diluncurkan pada 1974, program Darmasiswa telah diikuti 8.514 peserta dari 126 negara.

“Setiap tahun pelamar program Darmasiswa memblundak. Karena keterbatasan anggaran, kami tahun ini hanya sanggup mengundang 579 peserta,” kata Didik menandaskan.

Salah seorang peserta Darmasiswa, Mitchel Yala dari Chicago Amerika Serikat itu mengaku senang bisa terpilih dalam program Darmasiswa. Ia sebelumnya telah belajar bahasa Indonesia melalui youtube.ia mengaku masih kesulitan dalam menulis karena koleksi buku berbahasa Indonesia di perpustakaan umum di kotanya tak terlalu banyak.

“Saya suka sekali tinggal di Indonesia. Tahun lalu saya tinggal selama 1 bulan di Bandung dan Garut. Orang-orangnya ramah dan makanannya enak-enak,” kata Mitchel yang memilih kuliah bahasa Indonesia di Universitas Brawijaya, Malang. (Tri Wahyuni)

Related posts