JAKARTA (Suara Karya): Jelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, RRI Bandung menghadirkan drama radio 10 episode berjudul ‘Menjemput Suara Merdeka’.
Drama tersebut mengajak pendengar untuk kembali ke momen bersejarah pembacaan Proklamasi 17 Agustus 1945.
Kepala RRI Bandung Soleman Yusuf menjelaskan, drama itu mengangkat kisah para tokoh RRI Bandung, saat itu masih bernama Radio Hoso Kanri Kyoku Jepang, yang mempertaruhkan nyawa untuk menyiarkan berita kemerdekaan ke seluruh Indonesia bahkan ke luar negeri.
“Para tokoh tersebut harus berpindah-pindah, hingga mengungsi ke kaki gunung dan kandang sapi, sambil membawa pemancar dan peralatan siaran demi menghindari tentara Sekutu,” kata Soleman Yusuf dalam siaran pers, Selasa (12/8/25).
Yang membuat produksi ini istimewa, menurut Soleman, adalah pemutaran suara asli penyiar eks Radio Hoso Kyoku, Sakti Alamsyah saat membacakan Proklamasi pada 17 Agustus 1945 pukul 19.00 WIB.
“Siaran ini kala itu dipancarkan melalui Radio Malabar dan 4 pemancar Jawatan Pos/Telepon, terdengar hingga Amerika Serikat, Jepang, dan berbagai belahan dunia,” tuturnya.
Soleman Yusuf menyebut drama ini sebagai bentuk ‘theatre of mind’ untuk menghidupkan ingatan kolektif bangsa. “Kemerdekaan bukan hadiah, tapi hasil perjuangan penuh pengorbanan,” tegasnya.
Tokoh-tokoh nasional pun memberi apresiasi atas hadirnya drama ini. Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan M Fadjroel Rachman mengaku haru mendengar kembali suara Sakti Alamsyah.
Walikota Bandung M Farhan menilai drama ini membawa pendengar ‘terbang’ ke masa lalu hanya lewat suara. Sementara Marsekal Madya TNI Arif Widianto mengingatkan bahwa keberanian para penyiar RRI adalah bukti kemerdekaan lahir dari semangat juang luar biasa.
Drama radio ‘Menjemput Suara Merdeka’ diproduksi bersama Gelanggang Seni Sastra, Teater, dan Film (GSSTF) Universitas Padjadjaran serta sastrawan nasional Peri Sandi Huizche.
Penayangan berlangsung di Programa 1 RRI Bandung FM 97.6 MHz sejak 5–14 Agustus 2025, dan akan dipentaskan secara langsung pada acara ‘KITA INDONESIA’ di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung, 23 Agustus 2025.
Selain menjadi tontonan, drama tersebut mengajak masyarakat untuk tidak melupakan sejarah, dan mengingat bahwa suara—sama seperti 80 tahun lalu—masih punya kekuatan untuk menggerakkan bangsa. (Tri Wahyuni)

