Suara Karya

Ade Mardani Putra, Sosok Dibalik Pendirian SDGs Center di Poltekpel Banten

JAKARTA (Suara Karya): Penerima beasiswa Tanoto Foundation (TF), Ade Mardani Putra merupakan sosok dibalik berdirinya SDGs Center di Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Banten.

“Lewat SDGs Center, kami ingin mendorong masyarakat untuk peduli dan terus bergerak agar bumi menjadi lebih baik,” kata Ade Mardani dalam sebuah kesempatan di Jakarta, akhir pekan lalu.

Pria yang sehari-hari bekerja di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan itu menjelaskan, agenda global Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan amanat dari
Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September 2015.

SDGs menjadi kerangka acuan negara-negara di dunia untuk mencapai target kesejahteraan ekonomi yang berkesinambungan serta terjaganya kualitas lingkungan hidup.

“SDGs relevan dengan berbagai bidang, termasuk pendidikan. Karena itu SDGs harus masuk kampus lewat pendirian SDGs Center,” ucap Ade.

Hingga saat ini, Poltekpel Banten merupakan satu-satunya perguruan tinggi kedinasan di Indonesia yang memiliki SDGs Center.

Peraih predikat lulusan terbaik pada program Master Degree di World Maritime University, Malmo, Swedia itu mengakui, interaksinya dengan SDGs makin kuat setelah tahu program SDG Academy Indonesia yang dikembangkan TF.

“Dari sini, saya menggali lebih dalam agar bisa berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” katanya.

Komitmen itu diwujudkan Ade Mardani melalui berbagai gerakan pendidikan untuk masyarakat pesisir di Banten, penyuluhan pada perangkat desa dan aparat pemerintah daerah. Selain juga gerakan bersih-bersih pantai, penanaman mangrove, dan lainnya yang selaras dengan SDGs.

“Kedepan, akan ada platform besar dimana kita bisa berkumpul untuk mengubah mindset dan kebiasaan demi kesejahteraan serta keseimbangan lingkungan dan masyarakat,” ungkapnya.

Kisah lengkap Ade mendorong implementasi nilai-nilai SDGs tersaji dalam buku ‘INSPIRE, Mozaik Kisah Para Teladan’ yang diterbitkan TF. Buku itu memuat kisah inspiratif 28 alumni penerima beasiswa TELADAN dari TF

Selama periode 2006 hingga 2022, organisasi filantropi independen bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto ini telah memberi beasiswa kepada 8.167 mahasiswa di 9 universitas mitra program TELADAN di Indonesia.

CEO Global Tanoto Foundation Dr J Satrijo Tanudjojo menambahkan, TF aktif mendorong terwujudnya kesetaraan peluang melalui pendidikan berkualitas, termasuk akses perguruan tinggi melalui program kepemimpinan dan beasiswa dalam program TELADAN.

Komitmen itu terus dilakukan sejak 2006. “Selama hampir dua dekade, para penerima beasiswa TELADAN telah lulus, berkarier, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat, komunitas, dan lingkungan,” kata Satrijo menandaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts