Suara Karya

Masyarakat Perhutanan Sosial Apresiasi Program Reforma Agrarian

BATANG (Suara Karya): Massa wong cilik yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial (Gema PS) Indonesia berkumpul di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (26/1/2024).

Hadir di Sekretariat Gema PS Indonesia di Desa Tumbrep, massa tersebut menyampaikan pernyataan sikap dan merespons pernyataan Cawapres Mahfud MD yang dilontarkan saat debat Cawapres pada Minggu 21 Januari 2024 silam.

Menurut Ketua Gema PS Indonesia Rozikin, para petani yang terhimpun dalam gerakan masyarakat perhutanan sosial gerah dan sangat tidak sepakat dengan pernyataan Mahfud. Dalam yang sebelumnya menyebut tidak ada satu pun sertifikat yang terdistribusi.

“Ini tidak benar. Kami harus luruskan itu karena apa yang disebut Pak Mahfud itu seolah menggiring opini Pak Presiden Jokowi tidak berbuat apa-apa. Itu (pernyaataan Pak Mahfud,red) salah,” katanya yang disambut teriakan dukungan dari ribuan massa berkaos biru dengan wajah Jokowi di depannya.

Rozikin mengatakan, respons dari Gema PS ini karena pihaknya telah merasakan langsung dampak dari kebijakan Jokowi yang dinilainya berpihak kepada rakyat petani, buruh tani yang tuna lahan. Hal ini sebelumnya sudah difasilitasi pihaknya kepada pemerintah, agar Masyarakat yang hidup dalam dan sekitar Kawasan hutan di Pulau Jawa ini mendapatkan redistribusi tanah, baik yang berasal dari Kawasan hutan negara maupun hutan bekas HGU.

“Nah, sekarang Pak Mahfud malah melempar pernyataan belum ada sertifikat yang redistribusi. Jadi ini tidak benar dan kami harus menyampaikan bahwa kami membela pak Jokowi. Kami tegaskan lagi, Kami membela pak Jokowi karena beliau memang sudah berbuat untuk kami baik pada petani lahan Perkebunan dan petani hutan ini,”katanya.

Dia menambahkan, pada 8 Juni 2022 silam di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Presiden Jokowi dalam kegiatan syukuran hasil bumi bersaam Gema PS Indonesia telah menyampaikan capaian redistribusi tanah dengan luas jalan yang tidak sedikit. Saat itu, Presiden Jokowi menyebut 324 Ribu hektare di Jawa saja, dan di Indonesia sudah lebih 5 juta hektare.

Ada enam pernyataan sikap yang disampaikan Rozikin dalam kegiatan ini, di antaranya, Realisasi Pelepasan Kawasan Hutan untuk redistribusi tanah 2,9 juta hectare dan yang sudah menjadi areal penggunaan lahan (APL) seluas 1,3 juta hectare. Lalu, Realisasi redistribusi tanah Bapak Jokowi lebih kurang 2,9 juta bidang, termasuk di dalamnya tanah bekas HGU habis, HGU terlantar dan pelepasan Kawasan hutan dan lainnya, serta beberapa penjelasan lainnya.

“Dari sana, kami menegaskan sudah menerima manfaat dalam program reforma agrarian dan kami yakin percaya presiden berkomitmen melanjutkan program ini yang sudah menjadi nawacita bapak presiden Joko Widodo,” katanya yang disambut gempita ribuan anggota Gema PS yang hadir dalam kegiatan ini.

Tak sedikit mereka menunjukkan sertifikat lahan yang sengaja mereka bawa pada kegiatan ini. Salah seorang anggota Gema PS Indonesia dari Pemalang, Nasofi menyampaikan sudah mendapatkan sertifikat redistribusi bekas HGU sebanyak 562 bidang untuk petani dan 5 untuk koperasi. Pernyataannya disambut dengan petani mengacungkan sertifikat redistribusi yang diterima mereka.

Pernyataan senada disampaikan oleh Firman dari perwakilan Malang. Dia menegaskan bahwa apa yang dikatakan Mahfud MD itu tidak benar. “Kami sudah menerima 500 sertifikat di Malang untuk itu,” kata Firman.

Pernyataan senada juga datang dari Marwah asal Banyuwangi, Sasmitho asal Kediri, Jiat Kusumawan asal Madiun. Selain itu petani juga telah memperoleh SK perhutanan sosial di Jawa Tengah di antaranya Kendal, Batang, Pemalang, Pati, dan lain-lain, sebagaimana diwakili Zaenudin dari Kendal. Sementara dari Jawa Barat dan Banten diwakili Wajo dan Acep Sholahudin, menyatakan telah menerima SK perhutanan sosial Banten, Cianjur, Subang, Sukabumi, Indramayu, dan lain-lain.

Kesaksian para petani menegaskan pihaknya sudah menerima manfaat berupa reforma agraria dan perhutanan sosial halmana menunjukkan keberpihakan Jokowi kepada petani.

Di akhir orasi dan penyataan sikapnya, Rozikin berharap pemimpin Indonesia berikutnya melanjutkan komitmen kebijakan dan realisasi program reforma agraria termasuk dalam Perhutanan Sosial yang telah dilakukan Presiden Jokowi. Kegiatan ini sendiri diakhiri dengan penandatanganan pernyataan sikap bela Jokowi oleh para peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut. Ada ada perwakilan 45 kabupaten anggota Gema PS Indonesia yang hadir dari seantero Jawa. (Pram) 

Related posts