Suara Karya

Demi Kepuasan Peserta, BPJS Kesehatan Gelar ‘Goes to Customer’

JAKARTA (Suara Karya): Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Jakarta Barat (Jakbar) gelar kegiatan bertajuk ‘Goes to Customer’. Upaya itu dilakukan guna memenuhi harapan peserta akan layanan kesehatan prima.

“Lewat kegiatan ini, kami harap masyarakat yang tak punya waktu luang karena harus bekerja, dapat mengurus kepesertaan JKN dalam satu lokasi,” kata Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta, BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Barat, Desi Muflihatun di Kelurahan Srenseng, Jakarta Barat, Rabu (30/10/19).

Desi menjelaskan, pihaknya juga melakukan sosialisasi dan edukasi seputar program JKN dan KIS (Kartu Indonesia Sehat) agar tumbuh kesadaran masyarakat tentang program strategis pemerintah tersebut. Jika masyarakat sudah sadar, maka mereka akan lebih mudah dalam memahami prosedur, hak dan kewajiban atas program JKN-KIS.

“BPJS Kesehatan saat ini terus mengembangkan kanal pelayanan untuk meningkatkan kepuasan peserta program JKN-KIS. Kanal yang bisa diakses secara online itu, antara lain berisi segala hal yang terkait informasi peserta, layanan administrasi, penanganan pengaduan dan pembayaran iuran,” ujarnya.

Dengan demikian, lanjut Desi, peserta kini tak perlu lagi ke kantor cabang BPJS Kesehatan untuk mengurus hal-hal yang terkait JKN-KIS seperti perubahan data, pengaduan peserta hingga pembayaran iuran. Semua hal bisa diketahui lewat aplikasi Mobile JKN. “Apalagi sekarang penggunaan smartphone sudah tak asing lagi,” ujarnya.

Ditambahkan, pihak Kelurahan Srengseng telah mengundang peserta Program JKN-KIS yang mewakili dari 4 segmen, antara lain Penerima Bantuan Iuran (APBN, APBD), Pekerja Penerima Upah (penyelenggara negara), Pekerja Penerima Upah Non Penyelenggara Negara, Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), dan Bukan Pekerja (BP).

Sekretaris Kelurahan Srengseng, Ade Sulaeman mengaku optimis, peserta dapat mengambil manfaat dari pertemuan tersebut. Lewat Kegiatan itu, diharapkan terjadi aksi getok tular bagi lingkungan sekitar. Sehingga, pertemuan berikutnya dihadiri peserta lebih banyak.

“Jadi tak ada alasan lagi bagi peserta lupa bayar iuran bulanan, karena mereka tahu bisa membayar ke kanal apa saja. Begitupun saat akan mengubah kelas, hingga lokasi fasilitas kesehatan tahap pertama (FKTP) terdekat. Semua proses jika dipahami tak akan sulit,” ucapnya.

Ade menegaskan, pertemuan juga akan membahas tentang rencana penyesuaian iuran yang belum pernah naik dalam 4 tahun terakhir. Diharapkan, penyesuaian iuran yang akan diberlakukan pada 2020 tidak membuat masyarakat menunggak iuran. Karena begitu iuran tertunggak, maka kartu JKN tak bisa lagi digunakan.

“Manfaat kartu JKN akan benar-benar terasa saat kita sakit. Karena itu, jangan menunggak atau usahakan untuk selalu membayar iuran tepat pada waktu. Sakit bisa terjadi tiba-tiba,” kata Ade.

Ditambahkan, maanfaat Program JKN-KIS yang diselenggarakan BPJS Kesehatan itu besar sekali. Dengan iuran 25.500 per orang untuk kelas 3 atau menjadi Rp42 ribu pada 2020, peserta tidak perlu lagi cemas soal pembiayaan kesehatan karena semua ditangung BPJS Kesehatan. (Tri Wahyuni)

Related posts