Jakarta (Suara Karya): Perumda Dharma Jaya berkomitmen memanfaatkan momentum tren digitalisasi. Caranya, perusahaan milik Pemprov DKI Jakarta itu membangun ekosistem digital teknologi agar dapat meningkatkan bisnis.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan penerapan digitalisasi teknologi untuk mendorong perkembangan bisnis perusahaan harus segera dilakukan, karena Provinsi DKI Jakarta memiliki potensi sebagai kota dengan ekonomi digital.
“Transformasi digital pada Perumda Dharma Jaya harus segera dilakukan. Selain dapat meningkatkan efisiensi produktivitas, juga dapat melahirkan inovasi perusahaan dengan mengadopsi teknologi yang tepat,” kata Raditya.
Tahun ini, kata Raditya, Perumda Dharma Jaya dalam tahap perencanaan untuk menerapkan digitalisasi teknologi dalam pengembangan bisnis inti. Mulai dari identifikasi kebutuhan, Penentuan Anggaran, Evaluasi Teknologi yang Tersedia serta Pengembangnya, Perencanaan Infrastruktur, Perencanaan Pelaksanaan, Pengujian dan Evaluasi.
Dengan mengadopsi teknologi yang tepat, lanjut Raditya, maka perusahaannya dapat mengoptimalkan proses operasional, menghadapi persaingan dan memenuhi tuntutan pasar yang terus berkembang serta dapat menjawab tantangan pasar.
Raditya menambahkan teknologi digital juga dapat digunakan untuk memastikan keaslian dan keamanan produk. Dengan begitu, pihaknya dapat melacak setiap tahap produksi dan distribusi, mulai dari sumber bahan baku hingga tangan konsumen. Hal ini dapat membantu untuk membangun kepercayaan konsumen dan memenuhi persyaratan sertifikasi produk.
Tidak hanya itu, dari sisi hilir, dalam upaya peningkatan penjualan, Perumda Dharma Jaya juga melirik e-commerce dan penggunaan aplikasi digital sebagai channel pemasaran digital. Platform e-commerce dan aplikasi digital dimanfaatkan untuk meningkatkan aksesibilitas produk, semakin memudahkan masyarakat dalam mendapatkan produk-produk berkualitas tanpa perlu datang ke lokasi. Lalu, juga menggunakan media sosial untuk melakukan iklan secara online agar dapat memperluas jangkauan pasar, meningkatkan kesadaran merek dan brand ditengah-tengah masyarakat.
“Kita dapat mendekatkan hubungan Perumda Dharma Jaya dengan konsumen. Tujuan akhirnya, meningkatkan hasil penjualan. Jadi mereka ada kesadaran kalau butuh daging sapi, ya langsung ingat beli di Perumda Dharma Jaya. Itu sisi hilir,” terang Raditya.
Kemudian di sisi hulu, Raditya menerangkan peternakan sapi juga akan menggunakan teknologi digital berupa sensor seperti Radio Frequency Identification Device (RFID). Teknologi RFID ini ditempel di telinga sapi untuk tanda identifikasi sapi tersebut, mulai dari asal dari daerah mana, umur hingga catatan kesehatannya dapat dibaca dengan lengkap. “Data-data tersebut kita input dulu. Jadi saat sapi masuk dalam mesin scanner RFID, data sapi tersebut sudah muncul dan lengkap seperti KTP,” kata Raditya.
Selain itu, penggunaan teknologi digital seperti sensor dan Internet of Things (IoT) dapat digunakan untuk pemeliharaan ternak dengan cerdas. Alat tersebut dapat melacak kesehatan sapi dengan melihat indikator misal suhu badan, kelembaban, pola makan secara real time. Bahkan sapi bergerak atau tidur bisa kelihatan di dalam system melalui teknologi motion sensor yang dipasang pada badan sapi yang dapat membaca tingkah laku sapi.
“Jadi, data-data yang terekam dalam teknologi digital tersebut dapat dipakai untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam rangka pemeliharaan dan kesejahteraan hewan. Tujuan akhirnya meningkatkan produktivitas dan kualitas daging tersebut,” kata Raditya.
Melalui teknologi analitik data juga, Raditya mengungkapkan Perumda Dharma Jaya dapat memahami tren pasar, mengidentifikasi preferensi pelanggan, dan meningkatkan efektivitas strategi pemasaran dan pengembangan produk. (Boy)

