Suara Karya

Dukung Palestina Merdeka, Salam UI dan LDK se-Jadebek Gelar Aksi Damai!

JAKARTA (Suara Karya): Salam UI dan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-Jakarta, Depok dan Bekasi (Jadebek) menggelar aksi damai pada Jumat (20/10/23) untuk mendukung pembebasan Palestina dari segala bentuk penjajahan, yang tercermin dalam landasan konstitusional Indonesia.

“Indonesia juga memiliki hutang sejarah karena Palestina merupakan negara pertama yang mengakui Indonesia sebagai negara merdeka secara de facto, pada 6 September 1944,” kata Ketua Salam UI, Rezky Alfian Fatra disela kegiatan di Jakarta, Jumat (20/10/23).

Pengakuan itu, lanjut Rezky, disebarluaskan ke seluruh dunia oleh seorang mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, bersama konglomerat media asal Palestina, Muhammad Ali Taher, yang lantang menyuarakan dan mengakui kemerdekaan Indonesia.

Menurut Rezky, dukungan Indonesia terhadap Palestina penting karena sejak 7 Oktober 2023, Israel tak henti-hentinya melakukan pengeboman di wilayah Gaza, dengan total korban mencapai 3.478 jiwa berdasarkan data Menteri Kesehatan Palestina, pada Minggu (19/10/23).

“Ini adalah genosida, pembunuhan massal sebuah etnis tanpa memandang bulu, menyasar nyawa warga sipil tak bersalah, wanita, anak-anak, jurnalis, dan tenaga kesehatan,” ucap Rezky.

Aksi bertajuk -Seruan Aksi Nasional: Palestina Merdeka’ itu dimulai dengan long march dari titik kumpul Masjid Istiqlal hingga Kementerian Luar Negeri.

Hadir beberapa tokoh muda Indonesia untuk memberi orasi, yaitu penulis dan pendiri Forum Lingkar Pena, Asma Nadia; pendiri Sekolah Pemikiran Islam, Ustadz Akmal Sjafril; dan aktivis kemanusiaan, Ummi Vira.

Pernyataan senada juga dikatakan Ketua Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) se-Jadebek, Muhammad Wildan. Katanya, tragedi berdarah itu menambah catatan panjang pelanggaran Israel atas Konvensi Internasional Jenewa.

“Sebagai respons atas aksi kolonisasi dan genosida yang tidak humaniter ini, kami mengutuk segala bentuk serangan dan blokade sumber daya yang dilakukan Zionis Israel terhadap bangsa Palestina,” katanya.

Wildan yang dalam kesempatan itu didampingi Ketua LDK Salim UNJ, Muhammad Hammam Jafar; dan Ketua LDK Syahid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Razaq Hamam Alamsyah berencana audensi lebih lanjut dengan pihak Kementerian Luar Negeri.

“Hal itu untuk memastikan diplomasi Indonesia yang aktif mendukung pembebasan Palestina dari segala bentuk penjajahan, serta penistaan nilai kemanusiaan dan keadilan,” ucapnya menegaskan.

Perwakilan mahasiswa akhirnya diterima pihak Kementerian Luar Negeri, yaitu Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, yang juga Pelaksana Harian Direktur Timur Tengah, sekaligus Pelaksana Harian Direktur Kamdip, Caka Alverdi Awal.

Pertemua membahas pandangan mahasiswa tentang kondisi Palestina dari sudut pandang internasional, serta gagasan soal peran Indonesia yang berdampak signifikan bagi upaya penyelamatan Rakyat Palestina.

Pertemuan diakhiri dengan pengajuan surat audiensi mahasiswa dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, menindaklanjuti Pertemuan puncak para pemimpin Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang dimulai hari ini di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh termasuk membahas situasi genting di Palestina. (Tri Wahyuni)

Related posts