JAKARTA (Suara Karya): Universitas Pertamina (UPER) menggandeng dua kampus ternama di Jepang, yaitu Tokyo University dan Kyushu University dalam pengembangan energi berkelanjutan (sustainable energy).
Penandatanganan kerja sama dilakukan Rektor UPER, Prof Dr Ir Wawan Gunawan A Kadir, yang juga Head of CoE CCS-CCUS Indonesia, di kantor Pertamina East Asia Representative, Tokyo, Jepang, Jumat (26/5/23).
Dari pihak Tokyo University, diwakilkan Prof Tsuji Takeshi dan Kyushu University oleh Prof Dr Yasuhiro Yamada.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Direktur Strategi, Portofolio, & Pengembangan Usaha (SPPU) PT Pertamina (Persero), Salyadi Saputra; President Director Pertamina Foundation, Agus Mashud S Asngari; dan Head of Pertamina Representative East Asia, Fuadi Arief Nasution.
Rektor UPER, Prof Wawan menjelaskan, kerja sama dengan Jepang karena negara tersebut memiliki infrasturktur energi yang mirip dengan Indonesia. Energi fosil masih mendominasi kedua negara, yaitu 80 persen di Jepang dan 90 persen di Indonesia.
“Karena itu, kami menetapkan target ambisius dalam mencapai ‘net zero emission’, yaitu Jepang pada 2050 disusul Indonesia satu dekade berikutnya,” ujarnya.
Disebutkan, beragam inisiatif diluncurkan Jepang untuk meraih target net zero emission. Pada 2021, Jepang membentuk Asia Energy Transition Initiative (AETI) untuk ASEAN.
Dana yang digelontorkan untuk mencapai target itu sebesar 10 miliar dolar. Dana digunakan untuk pengembangan teknologi, energi terbarukan, efisiensi energi, carbon capture and storage (CCS) serta carbon capture, utilization and storage (CCUS).
“Jepang juga menetapkan tahun 2050 sebagai target pengembangan teknologi inovatif dalam mengurangi emisi karbon,” kata Prof Wawan.
Terkait kerja sama, Prof Wawan menyebutkan, Pusat Unggulan UPER akan bekerja sama dalam riset energi terbarukan, CCS-CCUS, pertukaran pengalaman dan riset akademik, serta pertukaran ilmuwan dengan Tsuji lab dari University of Tokyo dan laboratory of energy resources engineering dari Kyushu University.
“Ketiga pihak juga sepakat untuk bersama mengembangkan Sustainability Center di Universitas Pertamina. Lembaga itu didesain untuk menelurkan riset akademis dan praktis di bidang keberlanjutan, dan membentuk generasi yang sadar akan keberlanjutan,” ucapnya.
Sirektur Strategi, Portofolio, & Pengembangan Usaha (SPPU) PT Pertamina (Persero), Salyadi Saputra menyampaikan dukungan Pertamina kepada UPER terkait kerja sama dengan dua kampus Jepang.
“Pertamina mendukung kerja sama dalam pengembangan bidang geothermal, CCS, sustainable chain management dan sustainable center. Karena Pertamina memiliki banyak lapangan migas yang bisa digunakan untuk riset,” tuturnya.
Sementara itu, Prof Tsuji Takeshi menekankan kerja sama pada bidang spesifik carbon neutral untuk pengurangan emisi. “Kami siap transfer teknologi serta saling belajar dengan tim ahli dari Universitas Pertamina,” ujarnya.
Kerja sama, lanjut Prof Tsuji, juga termasuk pertukaran mahasiswa dan dosen, termasuk dirinya. “Kami harap kerja sama ini dapat segera terealisasi untuk mendukung pengembangan sustainable energy,” katanya.
Hal senada dikemukakan Prof Yasuhiro Yamada. Ia berharap, kerja sama memiliki program pertukaran mahasiswa dan dosen. Karena masing-masing pihak bisa saling belajar dari keunggulan masing-masing kampus.
“Aaat ini cukup banyak mahasiswa dari Indonesia yang belajar di Kyushu University melalui sejumlah program beasiswa,” kata Prof Yasuhiro menandaskan. (Tri Wahyuni)
