JAKARTA (Suara Karya): Platform belajar online, Zenius belum lama ini menggelar survei tentang penerimaan PTN terhadap para penggunanya. Survei diisi lebih dari 500 orang.
Hasil survei menunjukkan, siswa yang memiliki pemahaman tentang konsep, tak sekadar hapal ternyata punya peluang untuk lolos ke perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur SNBT-UTBK (Seleksi Nasional Berbasis Tes-Ujian Tulis Berbasis Komputer).
Hal itu dikemukakan Founder dan CEO Zenius Sabda PS dalam diskusi media, di Jakarta, Senin (21/8/23).
Sabda mengungkapkan, Zenius sejak awal berdiri selalu menekankan pentingnya pemahaman atas konsep ketimbang hapalan. Cara seperti itu akan membuat siswa menjadi cerdas secara benar.
“Dengan memiliki pemahaman konsep yang benar, siswa akan lebih mudah dalam mengerjakan soal apa pun, dan tidak akan mudah terkecoh oleh pertanyaan dalam soal,” ujarnya.
Disebutkan, dari 522 responden yang ikuti survei, sebanyak 411 responden atau 78,7 persen di antaranya lolos SNBT 2023.
Untuk memvalidasi respon para siswa, Zenius juga meminta siswa yang lolos SNBT untuk melampirkan bukti lolos SNBT dari website resmi pengumuman ujian tersebut.
Menariknya, rata-rata siswa telah terdaftar di platform Zenius sejak sekitar 3 tahun lalu. Artinya, mereka telah melakukan persiapan dan fokus untuk lolos ke SNBT sejak kelas 10 atau kelas 11.
Hal menarik lainnya dari data yang dihimpun tim riset Zenius adalah siswa yang lolos SNBT tahun ini menghabiskan waktu lebih banyak untuk menonton video dan ikut sesi live class di platform Zenius daripada mereka yang tidak lolos.
“Ada 78,7 persen siswa yang lolos rata-rata menonton 414 video pembelajaran dalam tiga tahun terakhir. Jumlah itu lebih banyak dibanding siswa yang tidak lolos, yang hanya menonton 350 video pembelajaran,” kata Sabda.
Zenius memiliki ratusan ribu video pembelajaran, mulai dari konsep materi hingga pembahasan soal. Siswa juga bebas untuk melihat subjek pelajaran apa pun, kapan pun, sehingga memudahkan mereka untuk mengulang materi secara mandiri.
Aecara rata-rata, siswa yang lolos juga mengikuti live class lebih banyak dibanding mereka yang tidak lolos. Siswa yang lolos mengikuti 49 kali live class, sedangkan siswa yang tidak lolos hanya mengikuti 38 sesi live class dalam tiga tahun terakhir.
Live class adalah sesi kelas online dan interaktif di mana siswa bisa memiliki beberapa subjek pelajaran. Selain dibimbing tutor, sesi live class ini juga memberi kesempatan kepada para siswa untuk berdiskusi dan latihan soal bersama.
Siswa-siswa yang lebih menguasai konsep materi dengan menonton video dan live class memiliki nilai yang lebih baik dibanding mereka yang tidak. Hal itu tercermin dari nilai-nilai yang mereka dapat saat mengerjakan ZenCore dan try out Zenius.
ZenCore adalah fitur pembelajaran adaptif untuk meningkatkan kemampuan fundamental siswa di tiga bidang, yaitu Matematika, Logika, dan Bahasa Inggris.
Fitur yang diluncurkan pada 2021 lalu itu didesain seperti layaknya game yang memiliki ratusan level dan ratusan ribu pertanyaan. Siswa yang lolos SNBT mendapat skor rata-rata sebesar 73,3. Angka itu lebih tinggi dibanding siswa yang tidak lolos, sebesar 72,5.
Zenius juga secara rutin menggelar try out untuk para pengguna. Try out yang dirancang mendekati soal-soal SNBT itu diadakan setiap 2 minggu sekali. Menariknya, siswa yang lolos rata-rata mengikuti 16 kali try out, lebih sering dibanding yang tidak lolos sebanyak 14 kali.
Tapi siswa yang lolos memiliki skor IRT rata-rata sebesar 328, jauh lebih tinggi dibanding mereka yang tidak lolos dengan rata-rata skor IRT sebesar 255.
Hasil survey juga menunjukkan siswa yang menonton video pembelajaran dan mengikuti live class lebih sering, akan memiliki pemahaman konsep yang lebih baik. Hal itu terlihat dari nilai yang didapat ketika mereka latihan melalui ZenCore atau try out.
“Yang perlu diperhatikan adalah siswa yang lolos SNBT rata-rata telah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari, bahkan sejak kelas 10,” ujar Sabda.
Hal itu menurut Sabda wajar, karena SNBT adalah ujian yang tidak bisa ditaklukkan dengan persiapan satu atau dua bulan saja. Siswa harus melakukan persiapan matang sejak dini jika memang serius ingin lolos SNBT. (Tri Wahyuni)