Suara Karya

IP Trisakti Kenalkan Dunia Hotel ke Mahasiswa Baru lewat Pembelajaran Berbasis Pengalaman

JAKARTA (Suara Karya): Institut Pariwisata (IP) Trisakti kembali menghadirkan program andalannya, Hospitality Familiarization Program, sebuah pembelajaran berbasis pengalaman yang membuka wawasan mahasiswa baru tentang dunia perhotelan.

Selama dua hari, yaitu 26-27 November 2025, mahasiswa diajak merasakan langsung suasana bekerja dan tinggal di hotel berbintang di Artotel Living World, Kota Wisata Cibubur.

Rektor IP Trisakti, Fetty Asmaniati, dalam sambutan pembuka menyampaikan harapannya kepada 200 mahasiswa baru Program Studi Pengelolaan Perhotelan yang mengikuti kegiatan ini.

“Pengalaman belajar dan menginap di Artotel selama dua hari ini bisa menjadi pijakan untuk memilih karir yang akan digeluti di masa depan. Karena ada beragam pekerjaan di dunia perhotelan,” ujarnya.

Menurutnya, mengetahui pilihan karir sejak dini akan sangat membantu mahasiswa menentukan arah profesi yang ingin dicapai.

“Sampai jumpa empat tahun ke depan saat wisuda. Semoga saat itu, kalian sudah memiliki tawaran pekerjaan,” ucap Fetty yang disambut tepuk tangan meriah.

Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IP Trisakti, Agus Riyadi dalam kesempatan yang sama menegaskan, Program Hospitality Familiarization merupakan model pembelajaran berbasis pengalaman nyata.

“Mahasiswa dapat menyaksikan langsung operasional setiap departemen hotel, mulai dari housekeeping, HR, program manager, sales hingga keamanan. Mereka tak hanya berkeliling, tetapi bisa bertanya langsung ke para manajer untuk memahami tugas dan tantangan tiap posisi,” jelasnya.

Bagi sebagian mahasiswa, menurut Agus, pengalaman ini bahkan menjadi kali pertama mereka menginap di hotel berbintang.

“Beli minuman seharga Rp50 ribu mungkin sudah biasa. Tapi tidur di hotel berbintang, ini bisa jadi pengalaman pertama bagi sebagian mahasiswa. Dari sinilah mereka bisa membayangkan masa depan kariernya,” lanjut Agus.

Ia mengungkapka , banyak mahasiswa datang dengan mimpi, seperti ingin menjadi chef, manajer hotel, atau staf front office, namun belum benar-benar memahami job description masing-masing posisi.

“Dengan pembelajaran berbasis pengalaman seperti ini, arah karier mereka menjadi lebih jelas,” katanya.

Agus menuturkan, program ini terbukti mendorong tingginya serapan lulusan IP Trisakti. “Pada 2024, sekitar 82,9 persen lulusan terserap industri sebelum atau sesaat setelah lulus. Tahun depan kami menargetkan 83-85 persen. Semakin tinggi serapan di sektor hotel, itu artinya kurikulum kami tepat sasaran,” ujarnya.

Program ini juga disebut menjadi fondasi penting sebelum mahasiswa menjalani internship pada semester 4-5. Pengalaman awal ini membantu mereka menemukan posisi kerja yang paling sesuai minat dan kompetensi.

Kerja sama IP Trisakti dengan Artotel Group sendiri telah memasuki tahun ketiga, sedangkan Program Hospitality Familiarization kini memasuki tahun ketujuh.

Agus juga mengungkapkan rencana perluasan program. “Tahun depan, mahasiswa Prodi Usaha Perjalanan Wisata (UPW) juga akan ikut serta. Semua prodi akan memperoleh pengalaman serupa. Kita perkuat kegiatannya, termasuk kunjungan ke restoran Michelin-star dan pabrik pengolahan makanan berskala besar,” katanya.

Selain itu, mahasiswa mendapat kelas table manner standar internasional dari praktisi industri, serta memperkaya pemahaman tentang etika layanan dan profesionalisme.

Agus mengungkapkan, program ini kini bahkan menjadi rujukan bagi banyak perguruan tinggi pariwisata lainnya.

“Dulu ada istilah GM Orange, komunitas calon General Manager dari alumni IP Trisakti. Kami ingin menghidupkan semangat itu lagi lewat program ini,” tutur Agus.

General Manager Artotel Living World Kota Wisata Cibubur, Dicky Darmadi Panjaitan menyambut hangat program ini dan mendorong mahasiswa untuk aktif bertanya.

“Semakin kalian memahami pekerjaan di hotel, dampaknya semakin baik. Bila perlu tanyakan sampai detail agar gambaran karier di masa depan makin jelas,” ujarnya.

Ia menambahkan, Artotel Living World turut melibatkan banyak karyawan untuk memastikan mahasiswa mendapat pengalaman terbaik selama menginap di hotelnya.

“Semoga program ini memberi gambaran nyata tentang dunia perhotelan. Jangan ragu bertanya,” kata Dicky menandaskan.

Melalui pembelajaran berbasis pengalaman sejak semester pertama, IP Trisakti berkomitmen mencetak lulusan yang bukan sekadar memahami teori, tetapi juga memiliki karakter, kepercayaan diri, dan kesiapan kerja yang kuat. (Tri Wahyuni)

Related posts