JAKARTA (Suara Karya) : Pembina PB Percasi, Ir. Eka Putra Wirya memberikan “acungan jempol” atas kegigihan Sean Winshand Cuhendi untuk meraih gelar Grand Master (GM) terkabul. Prestasi gemilang itu diraih Sean setelah menjuarai Nusantara Grandmaster Tournament 2025 di Hotel Mewangi, Bandung, Minggu (27/7/2025).
“Usaha keras, pantang menyerah dengan waktu cukup panjang sekitar 8 tahun, Sean akhirnya menjadi pecatur Indonesia kesembilan yang berhasil menyandang gelar GM. Hal itu yang patut diberikan acungan jempol, “tegas
Ir. Eka Putra Wirya di Jakarta, kemarin.
Pencapaian yang dilakukan Sean mengejar cita – citanya menyandang gelar GM menjadi catatan tersendiri dalam dunia catur di Indonesia. Dengan begitu usaha keras dan kegigihannya tak pernah menyerah bisa menjadi penggugah semangat bagi pecatur lainnya yang hampir memenuhi persyaratan FIDE untuk meraih gelar GM.
“Kami ucapkan selamat bagi Sean dengan menyandang gelar GM. Dengan harapan, prestasi yang dimiliki dapat memberikan cambuk bagi pecatur lainnya untuk mengukir titel tertinggi dalam dunia catur yaitu meraih Grand Master, ” tambah Eka Putra Wirya.
Dengan tampilnya Sean meraih gelar GM maka sudah sembilan pecatur Indonesia yang menyandang gelar tertinggi yaitu Grand Master. Mereka adalah, Herman Suradiradja (alm) yang diraih tahun 1978, Ardinsyah (alm) 1986, Utut Adianto meraih GM tahun 1986, Edhi Handoko (alm) 1994, Ruben Gunawan (alm) 1997, Cerdas Barus tahun 2022, Susanto Megaranto tahun 2004, Irene Kharisma Sukandar meraih Grand Master Wanita (GMW) tahun 2008, Medina Warda Aulia tahun 2013, Novendra Priasmoro tahun 2020, Dewi Ardhiani Anastasia Citra tahun 2022 dan kesembilan Sean Winshand Cuhendi tahun 2025 berhasil meraih gelar GM.
Pelatih SCUA Serpong
Perjuangan suami dari pecatur putri Grand Master Wanita (GMW) Dewi AA Citra sukses meraih gelar GM setelah
membukukan nilai tertinggi 8 poin dari 9 babak yang dimainkan di Nusantara Grandmaster Tournament 2025.
Sementara posisi runner up jatuh ke tangan pecatur Vietnam GM Tuan Minh Tran yang meraih 7 poin. Disusul FIDE Master (FM) Satria Duta Cahaya di peringkat ketiga dengan 5,5 poin.
Nusantara Grandmaster Tournament 2025 diikuti 10 pecatur dari tiga negara, yaitu Indonesia, Filipina dan Vietnam. Lima diantaranya adalah pecatur bergelar Grand Master (empat pecatur asing dan satu pecatur Indonesia).
Berkat performa apiknya, Sean yang semula memiliki elo rating 2486, berhasil menambah 23 poin, sehinhga elo ratingnya menjadi 2509. Angka tersebut memenuhi syarat baginya untuk menyandang gelar GM karena telah memenuhi persyaratan tiga kali norma.
Menurut Chief Arbiter Bunawan Bong, turnamen ini memang digelar untuk memenuhi elo rating pecatur yang ingin mencapai norma GM FIDE.
Sebenarnya selama ini Sean Winshand Cuhendi telah memenuhi syarat tiga kali norma gelar GM. Namun elo ratingnya belum memenuhi syarat karena masih di bawah rating 2500 yang menjadi syarat minimal. Sean akhirnya berhasil memenuhi syarat rating tersebut setelah sukses menambah ratingnya sebanyak 23 poin menjadi 2509.
Sean yang juga salah seorang pengajar di Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) Serpong, amat bersyukur atas hasil yang dicapai dalam turnamen ini.
Ia berjanji untuk terus mengasah kemampuannya agar bisa mengharumkan nama Indonesia di pentas catur internasional.
Nusantara Grandmaster Tournament 2025 telah berakhir, dan dunia catur Indonesia kembali berbahagia karena mendapatkan Grand Master (GM) baru bagi olahraga catur Indonesia.
Dengan keberhasilannya Sean kini menjadi GM ke-9 Indonesia setelah Herman Suradiradja, Ardiansyah, Utut Adianto, Edhi Handoko, Cerdas Barus, Ruben Gunawan, Susanto Megaranto dan Novendra Priasmoro.
Selain Sean Winshand Cuhendi, di ajang ini Indonesia juga berhasil menambah pecatur bergelar Internasional Master (IM) melalui Satria Duta Cahaya.
Sean dan Duta, tinggal menunggu varifikasi dari FIDE untuk pengesahan gelar barunya sebagai GM dan IM. (Warso)