Suara Karya

BI JAKARTA
Konsumsi Rumah Tangga jadi Penopang Tertinggi Pertumbuhan Ekonomi DKI

(Foto: Suarakarya.co.id/Boy)
JAKARTA (Suara Karya): Perekonomian DKI Jakarta pada Triwulan IV 2024 mencatat pertumbuhan sebesar 5,01% (yoy), meningkat dibandingkan 4,93% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, menyampaikan bahwa pertumbuhan ini terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,14% (yoy), didukung oleh perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru serta berbagai event MICE yang berlangsung di Ibu Kota.
“Konsumsi rumah tangga masih menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi Jakarta, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Selain itu, investasi juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 7,54% (yoy), didorong oleh proyek-proyek strategis pemerintah dan swasta yang bersifat multi-tahun,” ujar Arlyana pada Bincang Media di Jakarta, Senin (10/2/2025).
Lebih lanjut, ekspor mencatatkan penguatan sebesar 14,66% (yoy), didorong oleh meningkatnya permintaan ekspor produk otomotif, pakaian, aksesoris, produk kimia, logam mulia, dan perhiasan. Sementara itu, konsumsi pemerintah tumbuh melambat menjadi 5,20% (yoy), antara lain akibat pola front-loading belanja Pemilu pada awal tahun.
Dari sisi lapangan usaha (LU), sektor perdagangan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 7,26% (yoy), sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat selama HBKN Nataru. LU konstruksi juga menunjukkan penguatan menjadi 9,39% (yoy), selaras dengan peningkatan investasi. Sementara itu, sektor informasi dan komunikasi (infokom) tumbuh 4,36% (yoy), didukung oleh tingginya penggunaan data dan internet pada akhir tahun.
Secara keseluruhan, perekonomian DKI Jakarta sepanjang tahun 2024 tumbuh sebesar 4,90% (ctc), sedikit lebih rendah dibanding tahun 2023 (4,96%; ctc) dan di bawah rata-rata nasional (5,03%; ctc).
Optimisme di Triwulan I 2025
Memasuki tahun 2025, optimisme terhadap perekonomian Jakarta tetap tinggi. Berdasarkan hasil survei konsumen dan survei kegiatan dunia usaha (SKDU) Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada Triwulan I 2025 diperkirakan akan tetap kuat.
“Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) untuk enam bulan ke depan berada di level optimis, yakni 141,1, meningkat dari triwulan sebelumnya (139,8). Hal ini mencerminkan ekspektasi positif terhadap ketersediaan lapangan kerja dan perkembangan kegiatan usaha,” jelas Arlyana.
Selain itu, sebanyak 23 event musik internasional dan 8 event olahraga yang diselenggarakan di Jakarta pada Triwulan I 2025 diperkirakan akan mendorong konsumsi rumah tangga lebih lanjut. Dari sisi lapangan usaha, sektor perdagangan, konstruksi, jasa keuangan, dan jasa perusahaan diprediksi akan mengalami pertumbuhan kuat sejalan dengan meningkatnya keyakinan pelaku usaha.
Berlanjutnya proyek pembangunan infrastruktur seperti MRT dan LRT, proyek strategis nasional (PSN) 2025, serta kebijakan makroprudensial longgar untuk mendorong penyaluran kredit juga menjadi faktor pendukung pertumbuhan ekonomi Jakarta.
Digitalisasi dan Transaksi QRIS Terus Menguat
Arlyana juga menyoroti peran digitalisasi dalam mendorong ekonomi Jakarta. “Volume transaksi QRIS di Jakarta tumbuh 167% (yoy), dengan pangsa volume QRIS Jakarta mencapai 32% dari total nasional. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh sektor makanan dan minuman, perdagangan, serta jasa perusahaan,” ujarnya.
Sebaran transaksi QRIS di Jakarta terus meningkat, dengan Jakarta Selatan memegang pangsa tertinggi sebesar 38,13%, disusul Jakarta Barat dengan 23,10%. Pada tahun 2025, target pengguna baru QRIS di Jakarta mencapai 130 ribu pengguna, dengan volume transaksi ditargetkan mencapai 2,2 miliar atau tumbuh 105,90% (yoy) dari tahun sebelumnya. Selain itu, tingkat elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) Jakarta pada Semester II 2024 mencapai 99,8% (skala 100%), menunjukkan semakin digitalnya ekosistem keuangan daerah.
Ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta akan terus memonitor perkembangan indikator perekonomian, baik di tingkat daerah, nasional, maupun global. “Kami akan terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor guna mencapai pertumbuhan yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan. Jakarta sebagai kota global harus semakin berdaya saing,” pungkas Arlyana.(Boy)

Related posts