Suara Karya

LKS Dikmen 2025 Diperluas, Meski Berbasis Vokasi Terbuka bagi Siswa SMA dan MA

JAKARTA (Suara Karya): Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) menggelar Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Nasional Jenjang Pendidikan Menengah (Dikmen) Tahun 2025.

Perhelatan berlangsung di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan Pariwisata, di Depok, Jawa Barat, mulai 27 Juli hingga 1 Agustus 2025

Kompetisi diiikuti 1.076 peserta dari 38 provinsi dan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN). Ada 37 cabang lomba yang digelar berbagai lokasi di Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Pelaksanaan LKS Dikmen tahun ini mengalami perluasan partisipasi. Meski berbasis vokasi, kompetisi tersebut terbuka bagi siswa SMA dan MA (Madrasah Aliyah). Siswa SMK pun boleh mengikuti kompetisi Olimpiade Sains Nasional (OSN).

“Kebijakan ini merupakan bentuk pendekatan berbasis minat dan bakat. Kami ingin semua siswa, dari jalur manapun, mendapat kesempatan untuk menunjukkan potensinya,” kata Sesjen Kemdidasmen Suharti dalam acara pembukaan LKS Dikmen ke-33 Tahun 2025, di Depok, Jawa Barat, Senin (28/7/25).

Hal senada disampaikan Kepala Puspresnas, Maria Veronica Irene Herdjiono. Katanya, cukup banyak siswa yang memiliki minat untuk belajar diluar bidang yang digeluti di sekolah.

“Karena itu, LKS yang berbasis vokasi kini terbuka bagi siswa SMA. Dan kompetisi lain seperti OSN yang berbasis sains bisa diikuti oleh siswa SMK,” tuturnya.

Irene menyebut keikutsertaan siswa SMA dalam LKS Dikmen 2025 saat ini baru satu delegasi pada lomba bidang IT. “Tidak ada batasan bidang bagi siswa SMA yang ingin ikut LKS. Semua bidang bisa diikuti asalkan mampu,” ujarnya.

Soal kompetisi internasional, yaitu Asian Skill Competition (ASC) dan World Skill Competition (WSC) yang menjadi puncak prestasi dari peserta LKS, Irene mengatakan, proses pembinaannya sudah pindah ke Kementerian Ketenagakerjaan.

“Kami hanya menyediakan bibit unggulnya. Pembinaan dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, karena peserta biasanya sudah kuliah saat ikut kompetisi ASC/WSC,” ujarnya.

Ditambahkan, hingga minggu ketiga Juli 2025, tercatat 1.318.615 siswa dari seluruh Indonesia telah mendaftar dalam berbagai ajang talenta nasional yang menunjukkan lonjakan partisipasi dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah sekitar 1,2 juta siswa.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq dalam sambutan pembukanya mengatakan, siswa yang hadir tak sekadar peserta lomba, tetapi talenta-talenta terbaik Indonesia yang telah melalui seleksi ketat dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, hingga provinsi.

“Seluruh peserta LKS hari ini merupakan benih-benih talenta unggul Indonesia. Kalian akan memimpin Indonesia menjadi kekuatan ekonomi keempat dunia, pada 25 tahun ke depan,” ujarnya.

Lebih dari sekadar kompetisi, LKS menjadi bagian dari upaya strategis kementerian untuk membangun ekosistem manajemen talenta nasional yang terarah dan berkelanjutan.

LKS Dikmen menjadi batu loncatan bagi peserta untuk berkiprah di kancah internasional seperti ASEAN Skills, World Skills Asia, dan World Skills International.

Pemerintah juga berkomitmen memberi dukungan berkelanjutan melalui program beasiswa, pembinaan talenta, dan konektivitas antara dunia pendidikan dan industri, demi menyiapkan peserta didik menghadapi tantangan global dengan penuh percaya diri dan integritas.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Denny Wahyudi atau lebih dikenal sebagai Denny Cagur, menyampaikan apresiasi atas keberlanjutan pelaksanaan LKS dan ajang-ajang talenta lainnya.

“LKS Dikmen bukan hanya lomba, tetapi menjadi strategi dalam mendukung Desain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN) yang diamanatkan oleh Peraturan Presiden (Perpres) No 108 Tahun 2024,” katanya.

DBMTN menempatkan Kemdikdasmen sebagai aktor kunci dalam menyiapkan talenta di bidang seni, olahraga, vokasi, sains, dan teknologi secara menyeluruh dan terintegrasi dengan dunia usaha, industri, dan kerja. (Tri Wahyuni)

Related posts