Suara Karya

Mobil Listrik SMK Model PGRI 1 Mejayan Kini Mulai Dilirik Industri

JAKARTA (Suara Karya): Mobil listrik (Moblist) buatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Model PGRI 1 Mejayan, Madiun, Jawa Timur mulai dilirik industri. Satu diantaranya adalah PT INKA Group, yang akan membantu pengembangan mobil hingga layak diproduksi massal.

“Support yang luar biasa ini semakin menguatkan SMK Model PGRI 1 Mejayan untuk melangkah menjadi “Center Of Excellence” atau Pusat Pengembangan Konstruksi Teknik Permesinan dan Pengembangan UMKM,” kata Kepala Sekolah SMK Model PGRI 1 Mejayan, Sampun Hadam dalam siaran pers, Kamis (23/7/20).

Sampun menjelaskan, keterlibatan PT INKA Grup juga bagian dari program link and match yang digagas pemerintah. Program tersebut “mengawinkan” keterampilan yang diajarkan dalam pendidikan vokasi dengan keahlian yang dimiliki industri, yaitu PT INKA Grup.

“Program teaching factory antara SMK Model PGRI 1 Mejayan dengan PT INKA Grup saat ini berupa pembuatan kursi kereta api yang diekspor ke Bangladesh, pembuatan baut kereta api dan box painting kereta api,” tuturnya.

Ditambahkan, keterlibatan PT INKA Grup dalam pembuatan Mobil Listrik UMKM antara lain, mulai dari perencanaan layout body mobil, perencanaan peralatan hingga perencanaan produksi. “Prosesnya kami lakukan bersama, tidak hanya para guru tetapi juga siswa yang membantu dalam pengerjaannya,” ucapnya.

Sampun memgemukakan, pembuatan mobil listrik menyasar UMKM karena kelompok tersebut menjadi penyumbang hingga 60 persen perekonomian dalam negeri. UMKM juga tergolong usaha yang mampu bertahan saat terjadi krisis ekonomi.

“UMKM saat ini menjadi usaha yang paling banyak diminati masyarakat di Indonesia, khususnya di pedesaan. Hadirnya Mobil Listrik adalah salah satu strategi untuk melambungkan UMKM di Kabupaten Madiun,” ujarnya.

Sampun juga mengaku bangga karena pengembangan Mobil Listrik UMKM mendapat dukungan dari Bupati Madiun, Ahmad Dawami. Bahkan, pria yang akrab dipanggil Kaji Mbing itu berkunjung ke sekolah guna melihat keberadaan mobilnya.

“Bupati berjanji membantu sekolah agar Mobil Listrik UMKM bisa diproduksi massal.Termasuk masalah perizinan hingga laik jalan,” kata Sampun seraya menyebut keinginan Bupati Kaji Mbing agar mobil tersebut dipasarkan hingga skala regional dan nasional.

Dalam kesempatan itu, Kaji Mbing memberi banyak masukan terkait ukuran body mobil, kenyamanan duduk pedagang dalam mobil, jangkauan penjual dan pembeli hingga branding nama mobilnya.

“Kenapa mobilnya tidak diberi nama Mobil Kampung Pesilat atau MKP. Nama itu juga akan mengangkat kembali nama Madiun sebagai Kampung Pesilat di kancah nasional,” kata Sampun menandaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts