Suara Karya

Mubes IV Kosgoro 1957 di Cirebon Agendakan Pemilihan Ketum PPK Kosgoro 1957 dan Program Kerja

CIREBON (Suara karya): Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong-Royong (Kosgoro) 1957 menyelenggarakan musyawarah besar (Mubes) keempat di Hotel Aston, Cirebon yang dibuka Ketua umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Minggu (7/3/2021).

Sekretaris Panitia Pelaksana Mubes IV Kosgoro 1957 Kemas Ilham Akbar menjelaskan mubes yang bertema “Penguatan Komitmen Kosgoro 1957 untuk Mempercepat Kemajuan Bangsa” ini memiliki sejumlah program kegiatan.

“Kita akan menentukan beberapa hal yang sifatnya stategis. Pertama pemilihan Ketua Umum PPK Kosgoro 1957, program kerja dan laporan pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya,” kata Ilham.

Mubes yang dijadwalkan berlangsung hingga Selasa (9/3) ini juga dihadiri sejumlah kader Partai Golkar yang menjabat menteri kabinet.

Selain Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto yang menjabat Menko Perekonomian, juga hadir Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menpora Zainudin Amali dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.

“Hadir juga paguyuban anggota Kosgoro 1957 yang menjadi anggota Fraksi Partai Golkar di DPR,” tuturnya.

Ilham juga menjelaskan mubes berlangsung khusus karena dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat dan sebagian berlangsung hybrid.

“Peserta mubes kita batasi hanya 200 orang padahal ruangan bisa menampung 2.500 peserta,” katanya.

Panitia mubes juga bekerja sama dengan Satgas Pengendalian Covid -19 dan melakukan test swab anti gen dan menerapkan protokol 3M.

Di awal sebelum pembukaan Mubes IV Kosgoro 1957, Wamen Perdagangan Jerry Sambuaga sempat memberikan pemaparan tentang peluang dan kerja sama perdagangan di masa dan pasca pandemi Covid-19 kepada para peserta mubes baik yang hadir secara fisik dan virtual.

Dalam pemaparannya, Jerry Sambuaga mengatakan mandat Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Perdaganan (Kemendag) diantaranya menjaga stabilitas harga terutama inflasi. Di samping itu, Kemendag juga diminta membantu pelaku UKM perdagangan agar dapat masuk ke dalam pasar ekspor termasuk memperbaiki struktur kerja dengan Balai Latihan Ekspor.

“Juga bagaimana Indonesia bisa menembus pasar non tradisional dengan cara seperti perjanjian kerja sama atau kemitraan,” ujar Jerry Sambuaga. (Pramuji)

Related posts