Suara Karya

Penyebar Hoax Dianggap Keji, Ribuan Santri Serukan Poltik Kejujuran

BANDUNG (Suara Karya): Hoax dinilai sebagai perbuatan keji atau faahisyah. Karena itu, ribuan santri menyerukan perang terhadap hoax dan menyerukan pentingnya menghadirkan politik kejujuran.

Seruan itu dibacakan KH. Ahmad Fauzi Imron saat momen Haul Akbar KH. Ali Imron Faqih, di Pondok Pesantren Al-Istiqomah, Pacet, Bandung, Jawa Barat, Minggu (6/1/2019). Dia mengatakan hal itu, di hadapan Direktur Relawan TKN Jokowi-Amin, Maman Imanulhaq.

Memelintir informasi bohong untuk tujuan politis atau hoax, lanjut Ayi, demikian sapaan akrab Ali Imron Faqih, adalah perbuatan keji yang mengotori akal sehat, merusak tatanan demokrasi dan mengancam nilai kemanusian.

Tindakan penyebarkan hoax penemuan 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos, akan memunculkan fitnah besar yang mengakibatkan kecemasan, kebencian, dan permusuhan di tengah masyarakat.

Karenanya, para santri meminta para pelaku penyebar hoax dihukum seberat-beratnya. Mereka juga meminta semua elite politik dan tokoh masyarakat untuk mengedepankan ‘Politik Kejujuran’.

Terkait dengan seruan itu, Maman Imanulhaq sangat mengapresiasi. Dia mengutip Al Quran Surat An-Nur ayat 19, “Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar berita buruk dan keji ini tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, maka bagi mereka ada azab yang pedih di duniakah atau di akhirat”.

Maman memberi penjelaskan beberapa ciri Hoax. Di antaranya sumber berita tidak jelas, tidak berdasarkan data dan fakta, menyudutkan salah satu pihak, bermuatan fanatisme dan menghina pemimpin dan alat negara seperti Presiden, TNI dan Polri.

Maraknya hoax dan fitnah terutama yang ditujukan kepada Jokowi, mendorong Maman dan Cyber Tropper Direktorat Relawan TKN Jokowi Amin melakukan edukasi politik kepada generasi milineal pesantren di 10 Provinsi yang jadi battle ground termasuk di antaranya Banten, DKI dan Jabar.

Maman meminta semua santri untuk melawan hoax. dan terus melakukan chek and rechek sebelum menyebarkan sebuah berita.

“Sejak awal, Pak Jokowi meminta kami di TKN dan seluruh relawan untuk mengedepankan kampanye yang cerdas, gembira dan jujur. Indonesia butuh pemimpin yang sederhana, jujur, optimis, jelas program dan prestasinya”, tegas Maman sebelum memimpin sholawat satu jari dan memyanyikan Indonesia Raya sebagai penutup rangkain acara Haol ulama Kharismatik ini. (Miskola)

Related posts