SEMARANG (Suara Karya): Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) meluncurkan Jejaring Karier PMDSU, platform kolaborasi yang menghubungkan alumni Program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dengan perguruan tinggi, lembaga riset, dan pemangku kepentingan lainnya.
Peluncuran yang dilakukan secara hibrida dari Semarang, pada Selasa (23/12/25) itu diikuti para Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), Kepala LLDIKTI, promotor, alumni dan mahasiswa penerima PMDSU.
“Semoga upaya ini menjadi langkah awal implementasi platform strategis, yang dirancang untuk memperkuat kontribusi talenta doktor muda bagi pembangunan pendidikan tinggi dan riset nasional,” kata Dirjen Dikti, Khairul Munadi.
Ditambahkan, platform jejaring karier tersebut hadir untuk menjawab kebutuhan penting para lulusan PMDSU, yakni kejelasan dan kesinambungan karier akademik.
Jejaring Karier PMDSU dirancang sebagai ruang untuk mempertemukan talenta doktor muda dengan kebutuhan perguruan tinggi dan lembaga riset secara terbuka dan berbasis data.
“Ini bukan sistem penempatan kerja, melainkan instrumen fasilitasi kebijakan,” ujarnya.
Melalui Jejaring Karier PMDSU, alumni dapat menampilkan profil, bidang keilmuan, dan portofolio keahliannya, sementara perguruan tinggi, lembaga riset, dan mitra lainnya dapat menyampaikan kebutuhan sumber daya manusia sesuai bidang keilmuan.
“Platform ini sekaligus menjadi basis data analitik untuk mendukung pengambilan kebijakan berbasis bukti,” katanya.
Program PMDSU hingga saat ini diikuti 28 perguruan tinggi penyelenggara dengan total 1.719 mahasiswa, menghasilkan 3.164 publikasi terindeks internasional bereputasi, serta memperluas jejaring akademik global melalui program mobilitas dan kerja sama di 40 negara mitra PKPI.
Selain itu, PMDSU telah melahirkan 873 alumni yang berpotensi besar untuk memperkuat regenerasi dosen dan peneliti nasional.
“Inisiatif ini sejalan dengan kebijakan Diktisaintek Berdampak, yang menekankan setiap program pengembangan sumber daya manusia harus menghasilkan dampak yang nyata, terukur, dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Data yang terhimpun dalam platform Jejaring Karier PMDSU diharapkan dapat membantu pemerintah memetakan sebaran talenta doktor muda, mengidentifikasi kebutuhan penguatan bidang ilmu, serta memperkuat regenerasi dosen dan peneliti nasional.
Direktorat Sumber Daya sebagai pengampu program diharapkan terus menyempurnakan platform ini secara bertahap, adaptif, dan partisipatif, dengan melibatkan masukan dari para pemangku kepentingan.
Peluncuran awal ini menandai dimulainya fase implementasi awal Jejaring Karier PMDSU dan menjadi fondasi penguatan ekosistem alumni PMDSU yang lebih terstruktur, kolaboratif, dan berdampak bagi kemajuan pendidikan tinggi dan riset Indonesia. (Tri Wahyuni)
