Suara Karya

Rektor IP Trisakti Kukuhkan 65 Calon Wisudawan Program S2-S3, Ingatkan soal Integritas

JAKARTA (Suara Karya): Institut Pariwisata Trisakti (IP Trisakti) kembali menorehkan capaian penting, dengan mengukuhkan 65 calon wisudawan program magister (S2) dan doktor (S3) Tahun Akademik 2024–2025. Pengukuhan dilakukan melalui penyematan selendang akademik.

Acara yang berlangsung khidmat itu menjadi simbol perjalanan panjang dan penuh perjuangan para mahasiswa menuju gerbang wisuda.

Wakil Rektor Bidang Akademik IP Trisakti, Dr Agus Riyadi dalam sambutannya mengatakan, perjalanan akademik di jenjang pascasarjana bukanlah hal yang mudah.

Karena itu, ia mengapresiasi semangat, komitmen, serta daya juang seluruh mahasiswa S2 dan S3 yang telah berhasil menuntaskan studinya.

“Selendang ini bukan sekadar kain penghias, tetapi lambang perjuangan, dedikasi, dan perjalanan intelektual yang panjang. Capaian hari ini adalah hasil dari kerja keras dan konsistensi,” tegasnya.

Ia juga memberi apresiasi khusus kepada dua mahasiswa berprestasi, yaitu Purwanti Dyah Pramanik untuk Program S3 dan Mayang Anggini untuk Program S2. Capaian tersebut diharapkan memberi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berinovasi.

“Program magister dan doktor pariwisata ini melatih Anda menjadi pemimpin, inovator, dan agen perubahan di industri pariwisata yang terus berkembang,” kata Agus Riyadi menandaskan.

Sementara itu, Rektor IP Trisakti, Fetty Asmaniati dalam sambutan pembukanya menekankan, pentingnya inovasi dan kolaborasi lintas sektor dalam membangun dunia pendidikan pariwisata Indonesia.

Meski baru berusia 56 tahun, lanjut Fetty, IP Trisakti telah membuktikan diri sebagai institusi yang progresif dan visioner.

“Kami bersyukur karena IP Trisakti sebagai salah satu pemrakarsa terbentuknya Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Wisata. Ketua Majelis Akreditasi terpilih dari IP Trisakti adalah Dr Nurbaeti, MM, QRGP. Ini menjadi bukti nyata dedikasi kami dalam meningkatkan mutu pendidikan pariwisata nasional,” ujarnya.

Fetty mengingatkan para calon wisudawan agar tidak melupakan almamater dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai integritas serta kebermanfaatan ilmu.

“Keberhasilan ini tidak lepas dari doa orangtua, pasangan, anak-anak, dan para dosen. Jadikan ilmu yang diperoleh sebagai amal jariah yang membawa keberkahan bagi bangsa dan negara,” tuturnya.

Acara penyematan selendang juga dihadiri COO Ra Hospitality, Angkoso Soekadari, jajaran pimpinan IP Trisakti, dosen, perwakilan industri, serta Ikatan Alumni IP Trisakti.

Angkoso yang juga alumni Program S2 Pariwisata IP Trisakti itu menyatakan keinginannya untuk mengambil program doktor di IP Trisakti. “Semoga niat ini dapat diwujudkan dalam waktu dekat,” ucapnya yang disambut tepuk tangan hadirin.

Ia menyebut ada 29 karyawannya lulisan S1 IP Trisakti, yang mana 5 orang lainnya adalah lulusan Program S2 Pariwisata IP Trisakti. Dalam waktu dekat, ada sekitar 80 mahasiswa S1 Pariwisata IP Trisakti yang selesai program magang.

“Kami tak ragu menerima lulusan IP Trisakti, karena kualitasnya yang tidak diragukan lagi,” ucap Angkoso menegaskan.

Calon doktor peraih predikat terbaik, yaitu Purwanti Dyah Pramanik menyampaikan pidato yang penuh makna tentang perjuangan, dedikasi, dan rasa syukur selama menempuh pendidikan di IP Trisakti, lembaga pendidikan tinggi yang dikenal sebagai pelopor pengembangan SDM pariwisata di Indonesia.

Purwanti yang juga dosen Program Sarjana Terapan Pengelolaan Perhotelan IP Trisakti menceritakan, kisah perjalanannya selama menempuh pendidikan doktor.

Ia menggambarkan proses tersebut sebagai ‘perjalanan dinamis penuh warna’, mulai dari tawa, tekanan, hingga rasa lelah yang akhirnya terbayar tuntas dengan pencapaian akademik tertinggi.

“Jika di industri pariwisata ada istilah ‘curious experience’, maka di Program S3 ini kami menemukan ‘challenge experience’, sebuah pengalaman penuh tantangan. Tapi justru di situlah nilai dan keindahan yang sesungguhnya,” tuturnya.

Purwanti juga menekankan pentingnya kesabaran dan ketekunan dalam proses akademik, mulai dari revisi disertasi hingga bimbingan promotor yang ketat namun membangun.

“Lulus S3 bukan izin untuk berhenti belajar, tapi justru lisensi untuk terus belajar dan berbagi manfaat bagi lingkungan sekitar,” ujarnya.

Ia menutup pidato dengan ajakan kepada rekan-rekan mahasiswa magister agar melanjutkan studi ke jenjang doktoral.

“Yuk kumpulkan semangat untuk lanjut ke program doktor. Karena keputusan kuliah di IP Trisakti adalah salah satu keputusan terbaik dalam hidup saya,” pungkasnya.

Hal senada disampaikan Mayang Anggini, mahasiswa berprestasi dari Program Magister Pariwisata.

“Untuk sampai di titik ini, tidaklah mudah. Kami harus membagi waktu antara pekerjaan, keluarga dan studi. Tapi berkat dukungan para dosen dan orang-orang tercinta, kami bisa menyelesaikan pendidikan tepat waktu,” katanya.

Ia mengutip kalimat terkenal dari Winston Churchill yang menggambarkan dedikasi para pengajar IP Trisakti. Begitu banyak kebaikan dan ilmu yang telah diberikan dosen kepada mahasiswanya.

Mayang juga berpesan kepada seluruh wisudawan agar terus membawa nilai integritas dan semangat belajar sepanjang hayat.

“Semoga ilmu yang kita dapatkan menjadi bekal untuk berkontribusi nyata bagi industri pariwisata Indonesia dan membawa keberkahan bagi bangsa,” ucapnya. (Tri Wahyuni)

Related posts