JAKARTA (Suara Karya): Radio Republik Indonesia (RRI) mengumumkan deretan pemerintah daerah (Pemda) yang dinilai paling aktif dalam melawan disinformasi melalui RRI Awards 2025, yang digelar di Auditorium Abdulrahman Saleh, Jakarta, Kamis (20/11/25).
Penghargaan itu diberikan kepada Pemda yang konsisten menghadirkan informasi publik secara akurat, jelas, edukatif, menghibur dan mencerahkan masyarakat melalui portal RRI.co.id.
Mengusung tema ‘Kolaborasi Komunikasi Publik Pemerintah yang Kredibel dan Mencerahkan Masyarakat’, RRI menegaskan komitmennya untuk memperkuat ekosistem informasi yang terpercaya di tengah derasnya hoaks dan misinformasi digital.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dalam sambutan pembukanya mengatakan, Pemda memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam menangkal informasi keliru, terutama terkait layanan publik dan kesehatan.
“Isu kesehatan dan layanan publik sering jadi target disinformasi. Pemda harus semakin dekat dengan masyarakat untuk memastikan informasi yang disampaikan itu memang benar adanya,” tegas Meutya.
Ia memuji langkah RRI yang bukan hanya mempertahankan layanan radio, tetapi juga bertransformasi menjadi platform digital yang mampu menjawab tantangan zaman.
Menurut Meutya, karya-karya yang masuk nominasi pada RRI Awards tahun ini memperlihatkan keragaman dan kreativitas. Terutama dalam penyajian konten publik di tingkat daerah.
“Saya lihat konten-konten yang ditampilkan sangat menarik dan beragam, yang mencakup berbagai topik mulai dari layanan dasar, cerita inspiratif dari UMKM daerah, hingga menyorot sisi humanis kehidupan masyarakat lokal,” ungkapnya.
Ia berharap, RRI Awards menjadi agenda rutin yang mendorong Pemda untuk lebih aktif lagi dalam menyajikan konten publik di tingkat daerah. Sehingga masyarakat semakin tercerahkan dan terhindar dari disinformasi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyebut RRI Awards sebagai dorongan penting agar daerah terus berinovasi dalam komunikasi publik.
“RRI adalah lembaga penyiaran pemerintah yang kredibel. Penghargaan ini memacu daerah agar semakin bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat,” ujarnya.
Saleh berharap Pemda pemenang kategori dapat menjadi contoh dalam mendukung agenda pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Sebelumnya, Direktur Utama LPP RRI I Hendrasmo menyampaikan, penyebaran informasi yang benar dan inklusif menjadi fondasi penting dalam memperkuat persatuan serta meningkatkan partisipasi publik.
“Diseminasi informasi yang berkualitas mendorong masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.
Ia menekankan, RRI Awards menjadi ruang untuk mengapresiasi Pemda yang memiliki inovasi dan dedikasi tinggi dalam komunikasi publik.
Hendrasmo menegaskan, penghargaan RRI Awards bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan langkah memperkuat kolaborasi untuk membangun ruang informasi publik yang lebih sehat dan terpercaya.
Ia menyebutkan sejumlah daerah yang menonjol sebagai aktor utama dalam penguatan informasi publik dan penangkalan disinformasi. Penghargaan tersebut dibagi dalam 9 kategori.
Pemenang untuk kategori Kontribusi Berita Teraktif diberikan kepada Provinsi Gorontalo. Untuk kategori Konten Terfavorit Pembaca diraih Kota Pontianak.
Kategori Publikasi Asta Cita Teraktif diraih Kabupaten Humbang Hasundutan. Untuk kategori Konten Pariwisata Terfavorit diberikan kepada Kabupaten Lumajang.
Provinsi Gorontalo terpilih juga untuk pemenang kategori Konten UMKM Terfavorit. Sedangkan Kabupaten Berau meraih pemenang dalam Konten Pendidikan Terfavorit.
Untuk kategori Features Terbaik diraih Provinsi Sulawesi Selatan. Provinsi Gorontalo juga mendapat penghargaan untuk kategori Informasi Layanan Publik Terbanyak. Dan Kabupaten Tanah Datar untuk kategori Fotografi Jurnalistik Terbaik.
Dengan demikian, Provinsi Gorontalo menjadi daerah paling dominan, membawa pulang tiga kategori sekaligus.
Selain menghadirkan tokoh nasional, insan media, dan pegiat kreatif, acara dimeriahkan oleh penampilan Yovie & Nuno. (Tri Wahyuni)