Suara Karya

Terbesar dalam Sejarah, Pelamar Seleksi CPNS Capai 3,7 Juta Orang

JAKARTA (Suara Karya): Pelamar tes seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun ini mencapai 3,7 juta orang. Angka itu terbesar dalam sejarah dalam seleksi penerimaan PNS di Indonesia.

“Pendaftaran online CPNS sudah ditutup Senin, 15 Oktober. Tercatat ada 3.627.797 orang yang mendaftar,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafrudin usai penandatangan memorandum of understanding (MOU) dengan Televisi Republik Indonesia (TVRI), di Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Dari pihak TVRI, tandatangan dilakukan Direktur Utamanya, Helmi Yahya.

Syafruddin membandingkan jumlah pendaftar CPNS pada 2014 lalu sebanyak 2,6 juta orang. Sedangkan tes CPNS pada 2017 mencapai 2,4 juta orang. “Karena proses pendaftarnya dilakukan secara online, jadi lebih mudah,” ujarnya.

Ditambahkan, tahapan selanjutnya dari proses seleksi ini adalah verifikasi administrasi terhadap berkas-berkas yang diajukan pelamar. Bagi pelamar yang lulus seleksi administrasi, hasilnya akan diumumkan pada 21 Oktober 2018.

Pelamar yang lolos seleksi administrasi, lanjutnya, bisa mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang dimulai 26 Oktober 2018 hingga 17 November 2018. Tahapan selanjutnya Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang dilaksanakan pada 22-28 November 2018.

“Pengumuman diterima atau tidaknya para pelamar akan dilakukan pada minggu pertama Desember 2018,” tuturnya.

Syafrudin menambahkan, panitia seleksi nasional (Panselnas) akan mengupayakan lokasi pelaksanaan SKD dan SKB dekat dengan domisili pelamar. “Panselnas menyediakan lebih dari 219 lokasi tes yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Menteri mengimbau agar para pelamar mempersiapkan diri untuk mengikuti rangkaian seleksi tersebut. Materi untuk tahapan SKD meliputi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) dengan nilai ambang batas yang berbeda-beda menurut jenis formasinya.

Mantan Wakapolri ini juga mengajak agar semua pihak untuk bersama mengawal dan menjaga agar proses seleksi CPNS Tahun 2018 ini dapat berlangsung aman, kompetitif, adil, objektif, transparan, bersih dari praktik KKN. Seleksi dilakukan tanpa dipungut biaya.

“Saya minta pada calon pelamar untuk tidak mempercayai para pihak yang menjanjikan kelulusan CPNS dengan membayar imbalan uang,” kata Syafruddin menegaskan.

Khusus untuk wilayah terdampak bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, Panselnas CPNS memutuskan pelaksanaan Seleksi CPNS Tahun 2018 untuk formasi daerah Pemprov Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong kemungkinan ditunda hingga 2019.

Untuk Kementerian/Lembaga yang semula merencanakan seleksi di wilayah bencana tersebut, data-data pelamar untuk formasi tersebut sedang dianalisis oleh Pansel Instansi maupun Panselnas. Dan formasi CPNS daerah di wilayah Papua dan Papua Barat, seleksi CPNS akan dilakukan secara terpisah. (Tri Wahyuni)

Related posts