Suara Karya

Siapkan SDM Bidang Ritel, MAP Bangun Kemitraan dengan 40 SP Vokasi

JAKARTA (Suara Karya): Bantu pemerintah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) bidang retail, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) membangun kemitraan dengan 40 satuan pendidikan vokasi (SPV) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Penandatanganan kerja sama dilakukan MAP Retail Academy dengan 38 SMK dan 2 perguruan tinggi vokasi (PTV) berlangsung di Jakarta, Senin (15/7/24).

Hadir dalam kesempatan itu, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Ditjen Pendidikan Vokasi, Kemdikbudristek, Uuf Brajawidagda; dan Direktur PT Mitra Akademi Perkasa (MAP), Handaka Santosa.

Dalam sambutannya, Uuf Brajawidagda berharap kerja sama MAP dan 40 SMK dapat menjadi sinergitas pembelajaran antara pendidikan vokasi dan industri. Sehingga lulusan SMK bisa lebih terampil di dunia kerja, khususnya bidang ritel.

Kerja sama itu, lanjut Uuf, sekaligus menjadi aksi nyata dari kebijakan Merdeka Belajar yang digulirkan Kemdikbudristek dan tren kolaborasi yang terus berkembang.

“Kebijakan Merdeka Belajar menjadi jembatan yang baik dalam upaya penyelarasan atmosfer antara dunia industri dan lembaga pendidikan. Kedepan, lulusan pendidikan vokasi akan berdaya saing tinggi, khususnya di industri ritel,” ujarnya.

Uuf juga berharap, kolaborasi dengan MAP Retail Academy dapat menjadi pilot project untuk dikembangkan ke berbagai daerah di Indonesia. Karena daya serap dari kebutuhan MAP Group yang ada di pelosok negeri terbilang sangat besar.

Hal senada dikemukakan Direktur PT Mitra Akademi Perkasa (MAP), Handaka Santosa. Katanya, banyak potensi yang dapat disinergikan antara vokasi dengan MAP. Nantinya akan muncul talenta-talenta yang dapat bersaing secara global.

“Cukup banyak lulusan SMK dan pendidikan tinggi vokasi yang menempati posisi-posisi strategis di MAP Group. Itu membuktikan kualitas lulusan pendidikan vokasi,” ujar Handaka.

Ia berharap, penandatanganan kerja sama antara MAP Retail Academy dan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemdikbudristek dapat menjadi rantai yang cepat dalam ‘supply and demand’ di dunia usaha maupun dunia industri.

“Kebutuhan tenaga kerja di industri retail butuh talenta-talenta berkualitas dari sistem pendidikan vokasi. Upaya itu bisa ditempuh lewat kolaborasi seperti ini,” tutur Handaka.

Dalam kesempatan yang sama, Plt Direktur Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Wardani Sugiyanto berharap, kemitraan dengan MAP akan menjadi program berkelanjutan, sehingga luaran dari sekolah vokasi dapat memberi dampak positif bagi dunia industri, khususnya di bidang retail.

“Kerja sama ini jangan sampai berhenti sampai disini. Perbanyak kolaborasi, perluas jaringan dan saatnya kita terjun di kehidupan nyata,” ucapnya.

Sebagai bentuk nyata dari kolaborasi antara Ditjen Pendidikan Vokasi dan MAP Group dihadirkan beberapa karyawan yang berkarier di MAP Group dengan ijazah SMK.

Muhammad Idrus, trainer Foot Locker yang memberi pelatihan untuk regional Asia Tenggara dan Yanti Damayanti, Store Manager Mark & Spencer, Senayan City menjadi contoh dari sekian banyak karyawan MAP Group yang berasal dari SMK.

Muhammad Idrus merupakan lulusan SMKN 45 Jakarta. Ia mengawali karir di MAP Group sebagai sales affiliate, lalu dapat kesempatan untuk berkembang sebagai trainer untuk regional di wilayah Asia Tenggara.

Sedangkan Yanti Damayanti adalah lulusan SMK AVERUS Pondok Pinang, Jakarta. Proses belajar di MAP Group memacu dirinya untuk menjadi lebih baik, hingga terpilih sebagai kepala toko dari salah satu produk MAP Group di mall Senayan City. (Tri Wahyuni)

Related posts