JAKARTA (Suara Karya): Memasuki hari ketiga, Rabu (4/12/2024) semangat peserta penataran peningkatan mutu tenaga pelatih utama yang dilaksanakan KONI Jakarta Timur tetap menyala.
“Kami memberikan apresiasi pada peserta penataran peningkatan mutu tenaga pelatih utama semangatnya tetap menyala. Dengan semangat menyala, materi yang diberikan para nara sumber bisa terserap dan nantinya dapat disalurkan pada para atletnya,”jelas Ketua Umum KONI Kota Administrasi Jakarta Timur, Andree Fazara di Hotel Azka, Jakarta Timur, Rabu (4/12/2024).
Melalui ilmu yang diperoleh dalam penataran pelatih utama selama tiga hari, baik teori maupun praktek ilmunya dapat diterapkan pada atletnya masing – masing. Dengan harapan, saat atletnya tampil dalam Pekan Olahraga Kota (Porkot) tahun depan dapat menunjukkan peningkatan prestasi yang signifikan.
Adapun materi – materi yang didapat para pelatih selama mengikuti penataran seperti ilmu kepelatihan, baik penggunaan dan meningkatkan VO2Maxs yang diberikan Dewan Prof.Jonni Siahaan.
Menurut Jonni VO2Max para atlet harus dipersiapkan secara matang dan berkala, serta tidak bisa diforsir sekaligus. VO2Max sangat berpengaruh pada peningkatan stamina dan kelincahan seorang atlet.
Bila VO2 Max nya rendah maka ketahanan fisik dan tenaga seorang atlet itu cepat mengalami penurunan. Seperti halnya di cabang sepakbola, biasanya di babak pertama seorang pemain cukup lincah. Namun memasuki babak kedua tenaganya tidak stabil atau mengalami penurunan bila VO2 Masnya renda.
Begitu juga atlet dari cabang lain, baik bela diri maupun permainan harus memiliki VO2 Max memadai. Semua itu bisa dimiliki dengan melakukan latihan intensif yang ditunjang menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dari seorang atlet.
Jonni melanjutkan, selain menguasai dan mengetahui kondisi stamina atlet. Seorang pelatih juga harus mempunyai program latihan melalui proposal yang diajukan keinduk organisasinya dalam pelaksanaan latihan, baik menuju Porkot, Porprov maupun PON.
Sementara peningkatan sistem energi diberikan oleh sport science KONI Jakarta Timur, Maya F. Siahaan B. Sc, M. Kes. Menurutnya, makanan yang dikonsumsi atlet harus seimbang, bukan lagi empat sehat lima sempurna. Karena melalui makanan dapat meningkatkan energi para atlet selama latihan maupun persiapan pertandingan.
Menu makanan yang mengandung protein tinggi dapat menghasilkan gerakan si atlet dalam setiap latihan maupun saat pertandingan. Begitu juga makanan yang mengandung karbohidrat yang tinggi.
Makanan yang mengandung anti oksidan yang dapat mengurangi kelelahan maupun mengganti sel – sel yang cedera untuk mengembalikan tubuh biar segar dan pulih kembali.
Begitu juga adanya lemak yang mengandung pembakaran dan dapat meningkatkan energi yang tinggi pada atlet. Disini harus diketahui oleh para pelatih, agar atlet tetap eksis mengeluarkan tenaga saat tampil dalam pertandingan.
Pada intinya, makanan sangat berperanan atas keberhasilan atlet meningkatkan prestasi atlet atau keberhasilan dalam pertandingan. Dengan begitu, harus mengetahui asupan makanan yang dikonsumsi para atletnya. Begitu juga air yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan atlet dalam mengeluarkan tenaga untuk meraih hasil yang signifikan. (Warso)