Suara Karya

Didukung Panadol, IBI Gelar Edukasi Swamedikasi dan CKG di Surabaya

JAKARTA (Suara Karya): Didukung Panadol, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menggelar edukasi swamedikasi dan cek kesehatan gratis (CKG) bagi bidan dan pengunjung di Surabaya. Kegiatan tersebut merupakan bagian rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 IBI.

“Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, bidan memiliki posisi yang unik dan strategis sebagai sumber informasi kesehatan terpercaya bagi para ibu,” kata Ketua IBI, dr Ade Jubaedah S.SiT, MM, MKM disela kegiatan, Jumat (18/7/25).

Untuk itu, lanjut Ade Jubaedah, akses terhadap pengetahuan terkini dan berkelanjutan sangat penting agar para bidan dapat menjalankan perannya secara maksimal.

“Kami menyambut baik kolaborasi yang ditawarkan Panadol yang mendukung upaya peningkatan kapasitas bidan dan memperluas jangkauan edukasi kesehatan yang inklusif di tengah masyarakat,” ujarnya.

Menurut Ade, peran bidan sebenarnya lebih luas dari banyak orang pikirkan. Bidan tak hanya mendampingi ibu selama kehamilan dan persalinan, tetapi juga menjadi tempat masyarakat dalam mencari informasi kesehatan sehari-hari.

“Karena dekat dengan keluarga dan komunitas, kami sering menjadi jembatan antara layanan kesehatan formal dan kebutuhan nyata di lapangan,” ungkap Ade.

Kegiatan yang digelar IBI dan Panadol mendapat apresiasi dari para bidan. Seperti dikemukakan bidan Siswati dari RS Putri Surabaya.
Katanya, pelatihan semacam ini penting agar para bidan bisa terus memperbarui pengetahuan.

“Kami juga bisa menjalankan peran kami lainnya sebagai pendamping kesehatan keluarga,” kata Siswati.

Dalam kesempatan yang sama, General Manager Haleon Indonesia, Dhanica Mae Dumo-Tiu menjelaskan, kolaborasi ini menjadi simbol dari kemitraan berkelanjutan antara Panadol dan IBI yang telah memasuki tahun kedua.

“Hal itu sekaligus menegaskan komitmen jangka panjang Panadol dalam mendukung literasi kesehatan dan pengobatan mandiri yang inklusif bagi masyarakat,” katanya.

Lebih dari sekadar perayaan, menurut Dhanica, inisiatif ini menegaskan peran penting bidan sebagai garda terdepan dalam kesehatan keluarga. Selain memberi layanan langsung, bidan juga berperan sebagai edukator yang menjembatani akses masyarakat atas informasi pengobatan yang aman.

“Kami percaya para ibu, yang umumnya menjadi pintu utama informasi seputar kesehatan bagi keluarga, harus dibekali pengetahuan yang tepat dalam menangani kondisi umum seperti demam pada anak,” ujarnya

Karena itu, lanjut Dhanica, dukungan terhadap bidan sebagai salah satu sumber informasi terpercaya bagi para ibu sangatlah krusial. Berkat informasi tersebut, mereka siap menyebarluaskan edukasi kesehatan yang bertanggung jawab di komunitasnya.

Dhanica menambahkan, dukungan Panadol ini merupakan kelanjutan dari program edukasi kesehatan Panadol Klinik Cekatan yang telah berjalan sejak 2023.

Program mencakup edukasi berbasis komunitas, konsultasi langsung secara tatap muka, serta pendekatan telemedicine melalui teknologi Panadol Telepon Cekatan dan Panadol Koper Cekatan. Program itu memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi kesehatan, tanpa harus mengunjungi fasilitas kesehatan secara langsung.

Saat ini, Panadol Klinik Cekatan hadir di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Total jangkauan lebih dari 26.000 pasien hingga pertengahan tahun 2025.

Merujuk pada analisis temuan di lapangan selama konsultasi online melalui telepon cekatan, ada tiga keluhan kesehatan yang paling umum dalam komunitas sasaran, yaitu nyeri otot dan sendi, sakit kepala, serta flu dan batuk.

Karena itu, perlunya edukasi terkait pengobatan mandiri yang bijak. Kolaborasi dengan IBI mencakup 2 kegiatan utama, yaitu sesi edukasi bertema ‘Memilih obat yang aman bagi ibu hamil, menyusui, dan balita’. Diskusi membahas kriteria obat over-the-counter untuk situasi tertentu yang umum terjadi di rumah.

Kedua, layanan cek kesehatan gratis yang meliputi cek dasar seperti tekanan darah, kadar gula, dan asam urat. Akses konsultasi dokter secara jarak jauh dilakukan melalui Panadol Koper Cekatan, solusi portabel yang memungkinkan partisipan berkonsultasi secara online.

“Edukasi kesehatan tidak boleh berhenti di satu komunitas saja. Harus ada kesinambungan, dengan cara diperluas ke lebih banyak daerah untuk menjangkau masyarakat di berbagai lapisan. Inilah yang menjadi semangat bagi Haleon dalam mewujudkan kesehatan yang lebih inklusif bersama IBI,” tuturnya.

Dhanica berharap kolaborasi dengan IBI dapat menjadi landasan kuat untuk masa depan pengobatan mandiri yang lebih bijak, berbasis ilmu pengetahuan, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Sebagai bagian dari komitmen Haleon untuk menghadirkan kesehatan kesehatan sehari-hari yang lebih baik, Panadol berencana akan memperluas jangkauan program Panadol Klinik Cekatan ke berbagai wilayah di Indonesia,” ungkapnya.

Kolaborasi dengan organisasi profesional, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya akan menjadi kunci dalam meningkatkan literasi kesehatan dan mewujudkan sistem kesehatan yang lebih tangguh, inklusif, dan berpusat pada kebutuhan masyarakat. (Tri Wahyuni)

Related posts