JAKARTA (Suara Karya): Titimangsa berkolaborasi dengan Perkumpulan Nasional Teater Indonesia (PENASTRI) akan menggelar Festival Teater Indonesia (FTI) pada 1-16 Desember 2025 di 4 kota, yaitu Medan, Palu, Mataram dan Jakarta
Perhelatan tersebut terlaksana berkat dukungan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan.
Ketua Dewan Pengawas FTI sekaligus founder Titimangsa, Happy Salma menjelaskan, pihaknya membuka ‘open call’ atau panggilan terbuka bagi kelompok teater dari seluruh penjuru tanah air sejak awal Agustus 2025 lalu.
“Sebanyak 16 kelompok teater nantinya akan dipilih melalui jalur ‘open call, yang pendaftarannya ditutup pada 19 September 2025 pukul 23.59 WIB,” kata Happy, di Jakarta, Kamis (18/9/25).
Selain itu, 4 kelompok lainnya akan tampil melalui jalur undangan. Para peserta terpilih akan mendapat pendanaan produksi, pendampingan kurator, serta kesempatan tampil di salah satu dari 4 kota penyelenggara FTI 2025.
Ditambahkan, FTI adalah ruang pertemuan yang diharapkan bisa menghubungkan kelompok teater lintas daerah. “Kami ingin festival ini tak hanya berlangsung 1-2 kali, melainkan hadir secara konsisten sebagai ruang kebersamaan,” tutur Happy.
Direktur Festival FTI, Pradetya Novitri menambahkan, festival dirancang sebagai wadah pertukaran pengetahuan antarwilayah. Sehingga peserta mendapat pengalaman lintas ruang.
“Kelompok teater dari Sumatera, bisa tampil di Palu atau Mataram, sementara kelompok Jakarta bisa pentas di Medan. Pertemuan itu akan memperkaya perspektif para pelaku teater,” ujarnya.
Pada edisi perdana FTI mengangkat tema ‘Sirkulasi Ilusi’ yang menyoroti pertemuan antara realitas dan representasi di tengah kehidupan kontemporer.
Kurator festival, Sahlan Mujtaba, menyebut tema ini akan membuka ruang eksplorasi bagi seniman lintas generasi untuk memperluas kosakata estetika teater Indonesia sekaligus memperkuat kesadaran kritis penonton.
Selain pementasan adaptasi karya sastra Indonesia, festival juga menghadirkan program pendampingan artistik, forum diskusi, dan ruang kolaborasi.
Disebutkan, total ada 20 pertunjukan teater yang akan digelar di 4 kota penyelenggara, demgan masing-masing menghadirkan 5 kelompok teater.
Hal senada dikemukakan Ketua Umum PENASTRI sekaligus Dewan Pengawas FTI, Shinta Febriany. Ia berharap FTI bisa memantik kreativitas baru bagi ekosistem teater tanah air dan menjadi ruang bersama yang produktif bagi seniman, produser, penonton, serta seluruh pendukung teater Indonesia. (Tri Wahyuni)