Suara Karya

Badan Bahasa Libatkan Gen Z Hadapi Gempuran Bahasa Asing

JAKARTA (Suara Karya): Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) melibatkan Gen Z menghadapi gempuran bahasa asing, terutama di ranah media sosial.

“Gen Z dilibatkan karena saat ini eranya sosial media (sosmed). Diharapkan tercipta sikap positif berbahasa Indonesia di masyarakat,” kata Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E Aminudin Aziz.

Gen Z yang dimaksud Aminudin adalah para Duta Bahasa yang sedang mengikuti acara Pemilihan sekaligus Penganugerahan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2023, di Jakarta, Jumat (29/9/23) malam.

Dijelaskan, Duta Bahasa membuat konten terkait bahasa di media sosial sekitar 30 tayangan dalam satu tahun. Selain juga bertugas membina para aktivis di sekolah, terutama jenjang SMA.

“Target tayangan di sosial media memang tidak banyak, sekitar 30 konten. Karena tugas Duta Bahasa juga membina aktivis di sekolah terkait kebahasaan. Belum mengerjakan tugas kuliahnya, karena semua Duta Bahasa adalah mahasiswa,” ujar Aminuddin.

Ditanya jika Duta Bahasa tidak menjalankan secara optimal, Kepala Badan Bahasa, mereka dianggap mengundurkan diri. Karena sebelum menyandang status sebagai Duta Bahasa, mereka harus menandatangani kesanggupan atas tugas tersebut.

“Jika tidak memenuhi tugasnya, kami nilai mengundurkan diri,” kata Aminudin seraya menambahkan jika para Duta Bahasa mendapat dana untuk menjalankan tugasnya tersebut.

Ditambahkan, kegiatan pemilihan Duta Bahasa telah dilakukan sejak 2006 lalu, namun baru kali ini dilibatkan dalam membuat konten kebahasaan di media sosial. Ada 62 peserta (31 pasang Duta Bahasa) dari 31 provinsi.

Dalam pembekalan, materi yang diberikan seputar kebijakan kebahasaan dan kesastraan, peran duta bahasa sebagai mitra pelaksana program Badan Bahasa, pengutamaan bahasa negara di berbagai ranah, revitalisasi bahasa daerah, serta peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.

Para Duta Bahasa juga diberikan materi tentang teknik wicara publik, penulisan artikel kebahasaan dan kesastraan, serta pembuatan konten kebahasaan dan kesastraan di media sosial.

Setelah pembekalan, peserta memasuki tahap penilaian yang meliputi penilaian teknik wicara publik, kemampuan berbahasa asing, presentasi laporan krida kebahasaan dan kesastraan, kepribadian dan psikologi, penampilan seni budaya, konten kebahasaan dan kesastraan, serta artikel kebahasaan dan kesastraan.

Dari penilaian itu, ditetapkan 10 pasang finalis. Pertanyaan diajukan juri kehormatan, yaitu Putri Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta 2022, Erina Gudono, Inspektur Jenderal Kemdikbudristek, Chatarina Muliana, dan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E Aminudin Aziz.

Setelah wawancara ditetapkan Duta Bahasa Provinsi DKI Jakarta, yaitu Muhammad Rifai Hasbi dan Dina Azza Nuraqila sebagai Terbaik I Duta Bahasa Tingkat Nasional 2023. Hadiah berupa uang tunai Rp12 juta.

Pemenang terbaik II diraih Duta Bahasa Provinsi Bali (I Wayan Windi Artha dan Ni Putu Elsinthia Suryaningsih); terbaik III diraih Duta Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Muhammad Ade Safri Salampessy dan Anindita Brataningdyah);

Terbaik IV diraih Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah (Tegar Satya Prahara dan Jovita Anmaria Cahya); terbaik V diraih Duta Bahasa Provinsi Sumatra Barat (Syarif Ardiansyah dan Salsabila Amanda Putri); dan terbaik VI diraih Duta Bahasa Provinsi Banten (Syafiq Ali Fadlul Rahman dan Early Melati Daliilah Putri).

Duta Bahasa Favorit Putra 2023 dan Duta Bahasa Favorit Putri 2023 diraih Tegar Satya Prahara dari Provinsi Jawa Tengah dan Salsabila Amanda Putri dari Provinsi Sumatra Barat. (Tri Wahyuni)

Related posts