Suara Karya

Bahan Tekstil dari Serat Rami Karya Mahasiswa Unpad jadi Alternatif Kurangi Kapas Impor!

BANDUNG (Suara Karya): Siapa bilang kain ramah lingkungan tak bisa keren dan berkelas. Hal itu dibuktikan sekelompok mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) yang menghasilkan bahan tekstil berbahan serat alami yang lebih bagus dari kapas.

Inovasi tekstil berbahan serat rami tersebut dipamerkan pada Konvensi Sains, Teknologi dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung pada 7-9 Agustus 2025.

Anggota tim mahasiswa Unpad, Fathia yang ditemui disela kegiatan, Sabtu (9/8/25) menjelaskan, serat rami memiliki karakter yang lembut, kuat, dan fleksibel. Serat tersebut siap diolah menjadi kain anti air, sepatu stylish, hingga pelapis kursi elegan.

“Potensinya membuka peluang besar bagi industri fashion, perlengkapan rumah tangga, bahkan desain interior ramah lingkungan,” ujarnya.

Serat rami yang dikenal lebih kuat dari kapas, ketersediaannya terus meningkat di Indonesia. Serat tersebut diharapkan menjadi senjata ampuh untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.

“Kalau kita bisa produksi sendiri dengan kualitas lebih baik, mengapa harus impor kapas,” kata Fathia menegaskan.

Tak berhenti di bahan baku, lanjut Fathia, proses pengolahan serat rami pun terbilang mudah. Prosesnya menggunakan metode bio degumming, teknik memisahkan getah dan serat dengan bantuan jamur, sehingga limbah kimia dapat ditekan drastis.

“Limbah yang tersisa kemudian disaring dengan selulosa, sehingga limbahnya lebih aman bagi lingkungan,” tuturnya.

Hasilnya, menurut Fathia, benang rami terasa lembut di tangan, tetapi kuat dan fleksibel. Serat tersebut siap diolah menjadi kain anti air, sepatu stylish, hingga pelapis kursi elegan.

“Potensinya membuka peluang besar bagi industri fashion, perlengkapan rumah tangga, bahkan desain interior ramah lingkungan,” kata Fathia.

Inovasi ini sejalan dengan tema KSTI 2025, yaitu sains dan teknologi untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang dibuka langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

Ajang ini menjadi panggung bagi mahasiswa untuk menunjukkan bahwa masa depan industri tekstil bisa hijau, elegan, dan tetap menguntungkan.

“Buat kami, tekstil bukan cuma soal kain yang indah, tapi juga warisan bumi yang harus dijaga,” ujarnya.

Dengan langkah berani memadukan potensi lokal dan teknologi bersih, mahasiswa Unpad ini membuktikan inovasi dari desa bisa mengguncang dunia. (Tri Wahyuni)

Related posts