Suara Karya

Berkat Praktik Nyata, 42 Bunda PAUD Dapat Penghargaan!

JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) memberi penghargaan kepada 42 Bunda PAUD tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, atas aksi nyatanya dalam Gerakan Transisi PAUD-SD yang Menyenangkan.

Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam acara ‘Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional 2023’ di Jakarta, Rabu (8/11/23).

Penghargaan terbagi dalam beberapa kategori, yaitu Wiyata Dharma Utama, Wiyata Dharma Madya, dan Wiyata Dharma Pratama untuk 9 terbaik Bunda PAUD Provinsi, 24 terbaik Bunda PAUD Kabupaten/Kota Nontertinggal, dan 9 terbaik Bunda PAUD Kabupaten/Daerah Tertinggal.

Serangkaian seleksi dilakukan terhadap 270 pendaftar Apresiasi Bunda PAUD meliputi seleksi persyaratan administrasi; konten aksi nyata tahap 1; verifikasi lapangan; dan seleksi konten tahap 2 untuk melihat kelayakan substansi dan kelayakan etik.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kemdikbudristek Komalasari, menjelaskan, pada penilaian konten tahap 1, panitia membagi dalam 2 kriteria, yaitu utama dan pendukung.

Kriteria utama mencakup inovasi dalam melakukan advokasi, keterjangkauan advokasi, dan kualitas relevansi program kerja dengan 3 target perubahan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.

Sedangkan kriteria pendukung adalah kolaborasi dengan organisasi mitra PAUD dan SD serta organisasi lainnya yang mendukung gerakan, serta mendorong peran serta masyarakat dalam pembinaan, penyelenggaraan, dan pengembangan gerakan.

Ditambahkan, Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan mengatur 3 target perubahan mulai tahun ajaran baru.

Pertama, menghilangkan tes calistung saat PPDB di Sekolah Dasar. Kedua, menerapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk peserta didik baru, sehingga lebih mudah beradaptasi di lingkungan baru. Ketiga, merancang kegiatan pembelajaran mengedepankan kemampuan fondasi anak.

Salah satu penerima Apresiasi Bunda PAUD adalah Atalia Praratya, Bunda PAUD Provinsi Jawa Barat. Atalia menerima Apresiasi pada kategori Wiyata Dharma Utama.

Beragam program dan aksi nyata telah dilakukan dalam mendukung terwujudnya Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, antara lain mengadakan Jambore Pokja Bunda PAUD dengan menghadirkan gelar wicara terkait Gerakan Transisi PAUD ke SD, dan peningkatan kapasitas Pokja Bunda PAUD.

“Kegiatan disosialisasikan ke media massa, serta melakukan monitoring ke satuan pendidikan terkait pelaksanaan transisi PAUD ke SD pada masa tahun ajaran baru,” ujar Komalasari.

Selain itu, pelatihan teknis di satuan pendidikan pun dijalankan sebagai upaya menglorifikasikan gerakan tersebut agar berjalan lebih maksimal.

Cerita menarik juga datang dari Bunda PAUD Kabupaten Lamongan. Di sana ada serangkaian Gerakan Aksi Penguatan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan (GERAI SI DILAN).

Aksi nyata dilakukan berupa sosialisasi dan penguatan kepada pemangku kepentingan baik Dinas Pendidikan, organisasi mitra PAUD dan SD, pendidik dan tenaga kependidikan, serta wali murid.

Bunda PAUD Kabupaten Lamongan, Anis Kartikawati Yuhronur Efendi mengaktifkan forum komunikasi baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan sebagai wadah berkoordinasi dan berbagi pengetahuan dalam mendukung implementasi tiga target perubahan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.

Pada MPLS, Bunda PAUD Kabupaten Lamongan juga mengajak pemangku kepentingan untuk meninjau pelaksanaan MPLS dan memberi penguatan kepada pendidik, tenaga kependidikan, dan wali murid agar dapat menerapkan MPLS di dua minggu pertama masuk sekolah sebagai momentum mengenalkan dan memudahkan anak beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya.

Serupa dengan aksi nyata Bunda PAUD Lamongan, Orpa Susana Kambuaya, Bunda PAUD Asmat, Provinsi Papua Selatan juga melakukan sosialisasi dan penguatan Gerakan Transisi Paud ke SD yang Menyenangkan.

Bunda PAUD Asmat mendorong penyelenggaraan pembelajaran di Kabupaten Asmat dengan mengajak anak-anak mengikuti pembelajaran di sekolah tanpa tekanan serta memberikan rasa nyaman.

Hal itu sesuai dengan target perubahan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, yaitu merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, membangun kemampuan fondasi, dan tidak ada tes calistung. (Tri Wahyuni)

Related posts