JAKARTA (Suara Karya): Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Arlyana Abubakar, menyatakan QRIS telah menjadi game changer dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan alat pembayaran non tunai. Terbukti sampai dengan April 2024 volume transaksi QRIS di Jakarta telah mencapai 462,5 juta.
Demikian dikatakan Arlyana di sela acara QRIS Fun Zumba di Bundaran HI, Jakarta Pusat (9/6/2024).
Lebih lanjut Arlyana mengungkapkan, kinerja tersebut didukung oleh pelaku usaha QRIS yang mencapai 5,31 juta dan tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Pengguna QRIS juga mencapai 5,78 juta. Inklusifitas sistem pembayaran non tunai, terutama QRIS, tersebar di beberapa segmen jenis usaha.
“Pangsa volume transaksi QRIS di Jakarta sudah relatif besar (hampir 34% nasional), namun berbagai upaya perlu terus dilakukan untuk mendorong penggunaan QRIS di beberapa sektor lainnya,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, pada tahun 2024 penggunaan QRIS di Jakarta akan terus diperluas ke sektor-sektor potensial lainnya seperti pariwisata, kesehatan, pendidikan, administrasi pemerintah, dan transportasi.
Sekadar informasi, penyelenggaraan QRIS Fun Zumba yang bertepatan dengan momen Hari Bebas Kendaraan Bermotor, telah berhasil menarik antusiasme masyarakat DKI Jakarta dengan total traffic audiens mencapai 8.520 peserta Fun Zumba dan pejalan kaki di sekitar Bundaran HI dan Jl. Imam Bonjol.
Momen ini juga digunakan untuk mempublikasikan penyelenggaraan KreatiFest 2024 di Mal Kota Kasablanka yang menampilkan showcase produk UMKM Ekspor, Festival Kopi Jakarta, Produk Pangan Olahan, serta booth layanan dan informasi seputar QRIS, perlindungan konsumen, digitalisasi transportasi, promosi pariwisata, dan penukaran uang.
“Kedepan, untuk menyukseskan visi Jakarta sebagai kota global, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas akseptasi pembayaran digital termasuk QRIS yang diwujudkan dengan peningkatan pengguna baru dan volume transaksi QRIS melalui optimalisasi user experience serta pendalaman literasi digital masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait akan tetap dijaga untuk menjaga keberlangsungan penggunaan QRIS dalam jangka panjang di Jakarta. Dalam waktu dekat, Bank Indonesia akan melanjutkan kampanye edukasi QRIS di Jakarta melalui penyelenggaraan QRIS Jelajah Indonesia 2024 di Jakarta dengan tema Urban Tourism. Informasi lebih lanjut mengenai QRIS Jelajah Indonesia akan dipublikasikan pada kanal instagram Bank Indonesia.
Menurut Arlyana, perluasan QRIS juga sejalan dengan implementasi Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta, saat ini Jakarta tengah bersiap menjadi kota global, menjadi pusat perdagangan, kegiatan layanan jasa dan keuangan, serta kegiatan bisnis nasional dan global.
“Untuk menjadi kota global, tentunya diperlukan dukungan ekosistem yang handal, salah satunya adalah digitalisasi,” ujarnya. (Boy)

