JAKARTA (Suara Karya): Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) meluncurkan film pendek berjudul ‘Kemenangan Sejati’ untuk menekan maraknya judi online (judol) di kalangan pelajar.
Peluncuran film di bioskop CGV, FX Sudirman, Jakarta, Senin (2/12/24) itu dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti.
Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut, Sekretaris Jenderal Kemdikdasmen, Suharti; Kepala Puspeka Kemdikdasmen, Rusprita Putri Utami; dan Staf Ahli Menteri Bidang Sosial Ekonomi dan Budaya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), R Wijaya Kusuma Wardhana.
Hadir pula praktisi pendidikan, perwakilan masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap masa depan generasi muda, sejumlah mantan pemain judol, serta perwakilan pelajar SMA/SMK dari beberapa sekolah di Jakarta.
Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam sambutannya menyoroti perilisan film Kemenangan Sejati sebagai bagian dari upaya bersama dalam penguatan karakter bangsa.
“Persoalan karakter bangsa merupakan isu yang sangat penting, karena banyaknya tindakan kekerasan dan perbuatan melanggar hukum yang dilakukan pelajae akhir-akhir ini, salah satunya perjudian online,” ujarnya.
Mendikdasmen mengutip pernyataan Presiden Prabowo yang menegaskan bahaya judi online. Karena tidak saja merusak perekonomian, tetapi juga merusak moralitas dan peradaban bangsa.
Mendikdasmen memberi apresiasi kepada Puspeka yang telah mengambil langkah konkret dengan menghadirkan ‘Kemenangan Sejati’ sebagai film edukatif dengan pesan moral yang dapat diterima kalangan pelajar.
Film tersebut juga mengusung kebiasaan positif dari 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan istirahat cepat.
Kepala Puspeka Kemdikdasmen, Rusprita Putri Utami menjelaskan, latar belakang dibuatnya film ‘Kemenangan Sejati’ karena judol sudah menjadi ancaman yang serius bagi kalangan pelajar Indonesia.
Data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) 2024 menyebutkan, sekitar 440.000 pelajar atau 11 persen siswa di Indonesia telah terpapar judi online.
“Selain merugikan secara finansial, praktik itu juga memiliki dampak buruk terhadap kesehatan mental serta hubungan sosial para pelajar,” tutur perempuan yang akrab disapa Prita tersebut.
Ia berharap film tersebut bukan hanya menjadi tontonan, tetapi juga sarana pembelajaran yang menginspirasi anak-anak untuk menjalani hidup lebih disiplin dan bertanggung jawab.
“Film ini diharapkan juga dapat mengoptimalkan pembentukan karakter anak-anak Indonesia melalui nilai-nilai positif yang diajarkan di catur pusat pendidikan, yaitu sekolah, keluarga, masyarakat dan media,” ucapnya.
Ditambahkan, film Kemenangan Sejati diharapkan dapat memperkuat literasi digital di kalangan anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan mendidik.
Film berdurasi 20 menit tersebut nantinya akan disebar ke berbagai sekolah, komunitas keluarga, dan masyarakat, dengan harapan dapat menciptakan generasi muda yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan zaman.
“Semoga kampanye bahaya judol semakin lebih luas lagi tak hanya di kalangan pelajar, tapi juga di masyarakat,” ucap Prita menandaskan. (Tri Wahyuni)