JAKARTA (Suara Karya): Tak perlu ke luar negeri untuk mendapatkan sertifikat kompetensi di bidang ‘emerging technology’ seperti artificial intelligence (AI), data science, data ethics, dan vyber security. Semua itu tersedia di dalam negeri, harganya pun jauh lebih murah!
Program sertifikasi kompetensi di bidang ‘emerging technology’ itu akan dibuka di kampus Universitas Bunda Mulia (UBM) melalui BM Academy. Program tersebut terselenggara berkat kemitraan strategis BM Academy dengan CertNexus, penyedia sertifikasi internasional terkemuka di bidang emerging technology.
“Kolaborasi ini untuk membekali para pelaku bisnis di Indonesia, akademisi dan mahasiswa dengan kompetensi dan sertifikasi yang diakui secara global di bidang emerging technology,” kata Dekan Fakultas Teknologi dan Desain UBM, Dr Fransiskus Adikara, di Jakarta, Jumat (28/2/25).
Hadir dalam kesempatan yang sama, Ketua Program Studi AI UBM, Dr Hery Heryanto; salah seorang Direktur di Logical Operations, Desmond Devendran PhD dan Head of Course & Training BM Academy, Dr Ningky Sasanti Munir.
Fransiskus Adikara menjelaskan, perkembangan teknologi informasi yang pesat di era digital telah menyebabkan banyak perubahan besar dalam berbagai bidang, antara lain bidang bisnis.
Pelaku bisnis perlu memahami dampak positif dari emerging technology karena dapat membantu bisnis mereka menjadi lebih efisien, efektif dan kompetitif.
Karena itu, kemitraan yang dibangun antara BM Academy dan CertNexus — yang juga dikenal sebagai vendor terpercaya Department of Defense (DoD) Amerika Serikat — merupakan langkah strategis untuk mendukung dunia bisnis di Indonesia dengan memanfaatkan emerging technology secara efektif.
“Bisnis yang mampu mengikuti perkembangan teknologi terbaru akan memiliki keunggulan yang signifikan dalam persaingan di pasar,” ujarnya.
Ia mencontohkan pemanfaatan AI yang dapat mengotomatisasi tugas-tugas rutin, seperti meningkatkan personalisasi layanan, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Frans juga menyoroti pentingnya pelaku bisnis memahami ‘data ethics’. Karena banyak yang membicarakan isu tersebut, namun kurang paham dalam aplikasinya.
“Kami memilih secara spesifik sertifikasi internasional dalam etika data, karena pemahaman mengenai etika data dapat membantu bisnis membangun kepercayaan pelanggan, meningkatkan reputasi, dan menghindari masalah hukum,” kata Frans.
Hal senada disampaikan Ketua Program Studi AI UBM, Hery Heryanto. Kemitraan dengan CertNexus memungkinkan kampus memberi mahasiswa akses ke sertifikasi industri yang relevan dan mutakhir.
“Sertifikasi itu akan meningkatkan kompetensi dan prospek karir mahasiswa secara signifikan di masa depan,” ucapnya.
Salah seorang Direktur di Logical Operations yang menaungi CertNexus dan Master Trainer di CertNexus, Desmond Devendran menyampaikan, Universitas Bunda Mulia adalah satu-satunya Authorised Academic Partner (AAP) CertNexus di Indonesia.
“Lewat akses langsung ini, maka program sertifikasi CertNexus dapat diperoleh dengan harga terjangkau,” katanya.
Ditambahkan, NertNexus akan membantu para pelaku bisnis, akademisi dan mahasiswa di Indonesia untuk memperoleh pengakuan atas kompetensi di bidang emerging technology secara internasional.
Selain sertifikasi internasional CertNexus di bidang AI, data science, dan data ethics, program sertifikasi lain yang ditawarkan adalah produk unggulan CertNexus dalam bidang cyber security CyberSafeTM dan IRBIZ (Incident Response for Business).
“Pelaku bisnis di Indonesia perlu memahami cyber security untuk melindungi data sensitif, menjaga kepercayaan pelanggan, dan menghindari risiko finansial,” tuturnya.
Ditegaskan, kemitraan strategis ini merupakan bukti komitmen BM Academy dan CertNexus untuk mengembangkan kompetensi profesional dan meningkatkan kesiapan menghadapi masa depan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. (Tri Wahyuni)