JAKARTA (Suara Karya): Perumda Dharma Jaya berkomitmen terus bergerak untuk segera merealisasikan akselerasi transformasi bisnis inti dengan fokus mengembangkan Sub Hub Komersial, yang menjadi salah satu bagian dari pelaksanaan bisnis Hub Logistik. Dalam waktu dekat ini, Perumda Dharma Jaya akan meluncurkan produk pangan hewani yang dinamakan DJawara. Peluncuran DJawara ditargetkan dapat mendongkrak potensi komersial bisnis perusahaan.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan produk komersial bernama DJawara terdiri dari tiga produk pangan hewani, yaitu daging sapi dengan nama DJawara Meat, DJawara Chicken untuk daging ayam dan DJawara Fish untuk ikan.
“Kenapa namanya DJawara, diambil dari dari singkatan nama Perumda Dharma Jaya yaitu DJ. Sedangkan Wara berasal dari kata waralaba. Jadi ketika digabung menjadi DJawara. Selain itu, pengambilan nama DJawara juga terinspirasi dari kisah tokoh Betawi yaitu Bang Pitung yang menjadi jagoan atau jawara bagi masyarakat Betawi,” kata Raditya.
Menurut Raditya, diharapkan DJawara dapat segera dipasarkan untuk masyarakat dengan proses dan standar kualitas lebih baik dan dapat diterima masyarakat luas. Karena itu, produk daging mentah berasal dari hewan ini akan memiliki spesifikasi yang berbeda baik dari segi jenis produk, kualitas, ukuran, variasi dan kemasan dari produk biasa.
Seperti untuk DJawara Meat, Perumda Dharma Jaya menggunakan daging sapi dari Impor maupun lokal yang memiliki kualitas terbaik. Produk DJawara Meat yang akan disediakan, antara lain produk Primary Cut misalnya untuk kebutuhan daging steak berupa tenderloin dan sirloin, rendang berupa bagian paha serta ada bagian daging yang dibutuhkan untuk campuran bakso dan produk olahan lainnya.
Kemudian DJawara Chicken akan menyediakan produk daging ayam berupa karkas, bagian dada, paha dan sayap, baik itu tanpa tulang maupung dengan tulang.
“Untuk bisnis ikan harus ada sertifikat kelayakan pengolahan. Untuk saat ini, kami baru mengolah ikan Kembung, nanti kedepan bertambah ikan Tuna bahkan dalam pemenuhan akan kebutuhan impor. Ikan akan kami ambil salah satunya dari Maluku, yang potensi produksi sumber daya hewani lautnya sangat besar,” ujar Raditya.
Target Produksi
Untuk produksi produk komersial Djawara, Raditya menargetkan pada tahun 2023 akan ada sebanyak 3.500 ton, dengan rincian Djawara Meat 1.500 ton, Djawara Chicken 1.500 ton dan Djawara Fish 500 ton.
Target tersebut akan ditingkatkan pada tahun 2024, yaitu total sebesar 6.000 ton. Rinciannya, Djawara Meat 2.500 ton, Djawara Chicken 2.500 ton dan Djawara Fish 1.000 ton.
Di tahun 2025, ditargetkan menjadi 10.000 ton, dengan rincian Djawara Meat 4.000 ton, DJawara Chicken 4.000 ton dan DJawara Fish 2.000 ton. Kemudian di tahun 2026, total produksi produk komersial DJawara ditargetkan menjadi 16.000 ton. RInciannya, DJawara Meat 6.000 ton, DJawara Chicken 6.000 ton dan Djawara Fish 4.000 ton.
DJawara, lanjut Raditya, akan menjadi produk komersial yang akan dipasarkan di enam channel distribusi, yaitu bulk sales (penjualan massal) seperti industri dan grosir; horeka (hotel, restoran, kafe dan katering), modern market (DJawara Swalayan) serta reseller, bazaar dan e-commerce.
“Bicara mengenai produk komersial, saat ini kita lagi godok konsepnya, bagaimana strategi marketnya, bagaimana produk dan bentuk kemasannya. Harga produk DJawara masih sedang dibahas, tergantung dari bahan baku dan jenis material kemasan yang akan dipakai,” terang Raditya.
Diharapkannya, semua itu dapat rampung pada Agustus mendatang. Karena di bulan Agustus, produk komersial DJawara, yaitu DJawara Meat, DJawara Fish dan DJawara Chicken akan diluncurkan ke tengah-tengah masyarakat bersamaan dengan pembangunan DJawara Swalayan.
Sebelum diluncurkan secara resmi, Perumda Dharma Jaya sudah mulai giat melakukan branding produk di berbagai platform media sosial. Tidak hanya itu, merk DJawara pun sudah didaftarkan di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.
Dongkrak Potensi Komersial
Lebih lanjut, Raditya menerangkan peluncuran produk DJawara merupakan bagian dari akselerasi transformasi bisnis inti yang sedang dilakukan Perumda Dharma Jaya. Sebab tahun ini, pihaknya akan melakukan transformasi bisnis inti menjadi empat Strategic Business Unit (SBU), yaitu SBU Hub Logistik, SBU Penggemukan Sapi dan Perdagangan, SBU Rumah Potong (RPH) dan SBU Swalayan Protein.
Dari empat transformasi bisnis inti tersebut, kata Raditya, Perumda Dharma Jaya fokus terhadap pelaksanaan bisnis Hub Logistik, yang didalamnya ada dua Sub Hub, yaitu Komersial dan Penugasan.
Untuk Sub Hub Penugasan, jelas Raditya, perusahaannya sudah membuat produk pangan hewani berupa daging mentah dengan nama DJ Meat (daging sapi, daging ayam dan ikan).
Target produksi untuk produk ini totalnya sebanyak 16.500 ton per tahun. Rinciannya, DJ Meat sebanyak 6.000 ton per tahun, DJ Chicken sebanyak 6.000 ton per tahun dan DJ Fish sebanyak 4.500 ton per tahun. “Sub Hub Penugasan merupakan bagian yang menangani distribusi produk protein hewani bersubsidi kepada para masyarakat penerima manfaat melalui program Pemprov DKI Jakarta,” papar Raditya.
Sementara itu, Sub Hub Komersial merupakan bagian untuk menjadikan Perumda Dharma Jaya sebagai BUMD yang memiliki kekuatan menguasai bisnis rantai dingin (cold chain integration business). Salah satunya, dengan meluncurkan produk komersial DJawara Meat, DJawara Chicken dan Djawara Fish.
“Tujuan diluncurkannya DJawara kita mau rebranding produk. Tidak hanya itu, kita ingin mendongkrak penjualan komersial, agar pendapatan dari produk komersial semakin menggeliat,” tegas Raditya. (Pram)